REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Koordinator Konservator Museum Benteng Vredeburg, Darsono membenarkan terjadinya vandalisme di relief Serangan Umum 1 Maret di Museum Vredeburg. Laporan tindak vandalisme itu masuk pada Sabtu (16/2) pagi.
"Jadi Jumat (15/2) malam terjadi vandalisme atau coret-coretan, ada di relief maupun di selasar Serangan Umum 1 Maret, termasuk patung lima itu," kata Darsono, Selasa (19/2).
Ia menerangkan, sejak Senin (18/2) kemarin pihak museum sudah melakukan usaha pembersihan. Sayangnya, coretan ternyata sulit dihilangkan dan memaksa petugas menggunakan penyemprot air sampai thinner.
Pembersihan sendiri memakan waktu hampir seharian, dan harus libur hari ini lantaran ada agenda kegiatan di Museum Vredeburg. Rencananya, pembersihan akan kembali dilakukan besok.
"Tapi relief itu kalau kita bersihkan memang agak sulit karena sudah menempel, termasuk yang di selasar sudah masuk ke dalam pori-pori," ujar Darsono.
Untuk itu, ia mengungkapkan, sebagai usaha terakhir akan dilakukan pengecatan. Langkah cat ulang harus dilaksanakan agar coretan berwarna merah dan kuning itu tertutup dan bersih kembali.
Darsono menyayangkan tindak vandalisme tersebut. Terlebih, pada 1 Maret 2019 mendatang, tentunya Museum Vredeburg akan menggelar berbagai peringatan, dan pasti relief Serangan Umum 1 Maret akan menjadi perhatian utama.