REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC menyatakan, pada 2019, pihaknya akan kembali melanjutkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan infrastruktur itu akan menelan biaya sebesar Rp 2,5 triliun yang bersumber dari penanaman modal oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Direktur Utama ITDC, Abdulbar Mansoer, mengatakan, total investasi yang ditanam oleh AIIB sebesar Rp 3,6 triliun. Penanaman modal tersebut disepakati pada 31 Desember 2018 melalui perjanjian fasilitas pembiayaan Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP).
“Tahun ini realisasi investasi di mulai dengan paket pertama sebesar Rp 2,5 triliun. Nanti ada beberapa paket,” kata Abdulbar dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (19/2).
Lebih lanjut ia menjelaskan, paket tersebut untuk pembangunan infrastruktur dasar. Seperti misalnya jalan, penerangan jalan umum, hingga sarana prasarana untuk para wisatawan domestik dan mancanegara. Selain itu, ITDC pada tahun ini juga mulai membangun dasar jalan yang nantinya akan dijadikan sebagai sirkuit ajang MotoGP.
Direktur Keuangan dan Strategi Korporat, Nusantara Suyono, mengatakan, dikarenakan pembangunan tahun ini merupakan tender internasional, persiapan setidaknya dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan hingga bulan April mendatang. Pada kurun waktu Mei-Juni 2019, ITDC melakukan pra kualifikasi sehingga lelang proyek baru dilakukan pada Agustus-September 2018.
Selanjutnya, eksekusi pembangunan secara fisik akan dimulai pada Oktober mendatang. Menurut dia, pembangunan pertama diprioritaskan untuk jalan. Sebab fasilitas jalan menjadi kebutuhan pertama para wisatawan untuk mengakses KEK Mandalika.
“Kita juga membangun jaringan drainase yang akan lebih bagus daripada di Nusa Dua, Bali,” katanya. Lewat investasi yang ditanamkan oleh AIIB, Suyono menargetkan pada semester pertama 2020 mendatang, seluruh pembangunan jalan di KEK Mandalika akan tuntas.