REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina dan Yordania dengan keras mengutuk penutupan Gerbang Ar-Rahmah yang berdampingan dengan tembok sebelah timur Masjid Al-Aqsha. Israel menutup akses masuk Masjid Al-Aqsha itu dengan rantai dan gembok.
Kantor Presiden Palestina juga menentang rencana Israel untuk melakukan penutupan sementara dan pemisahan sebagian masjid tersebut. Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Senin (18/2), sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina WAFA, Kantor Presiden Palestina menganggap kekuatan pendudukan Israel bertanggung jawab atas ketegangan dan memburuknya situasi di wilayah tersebut.
Kantor Presiden Palestina memperingatkan Israel agar tidak melanjutkan kebijakan penindasan dan sewenang-wenangnya, yang hanya akan mengakibatkan aksi pembalasan dan menyulut kemarahan rakyat Palestina.
Kantor Presiden Palestina menegaskan kantor itu mengikuti tindakan Israel saat ini di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha, dan melakukan kontak untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya terhadap masjid tersebut dan orang-orang yang beribadah. Palestina menuntut dipertahankannya status quo 1967 masjid itu.
Sementara itu, Kementerian Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat Jordania mengutuk dengan sekeras-kerasnya penutupan Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Jerusalem) oleh Israel serta penyerangan terhadap orang yang beribadah.
Juru bicara kementerian tersebut Sufian Al-Qudah menuntut Israel bertindak sejalan dengan hukum internasional dan segera membuka kembali pintu gerbang itu, menghormati kesucian tempat suci tersebut.
"Israel tidak melarang orang yang ingin beribadah memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha, menarik pasukan keamanannya dari kompleks tempat suci itu dan menghormati perasaan umat Muslim," ujarnya seperti dilansir Kantor Berita Yordania, Petra.
Juru bicara tersebut mengecam tindakan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha sebagai pelanggaran nyata terhadap status quo hukum dan sejarah. Ia menekankan bahwa Kementeri Luar Negeri Jordania mengikuti perkembangan berbahaya ini melalui bermacam saluran guna menjamin pemukaan kembali gerbang tersebut dan pemulihan ketenangan di Al-Haram Asy-Syarif.
Ia mengatakan kementerian itu telah melancarkan protes ke Kementerian Luar Negeri Israel. Yordania akan menyampaikan kecaman atas aksi provokatif Israel terhadal Al-Haram Asy-Syarif, dan menuntut penghentian segera semua tindakan tersebut.