REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia memiliki strategi baru untuk memenangkan pengaruh atas tetangga-tetangganya di Pasifik melalui acara televisi bergenre reality show.
Tahun lalu, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan paket sebesar 17 juta dolar atau setara Rp 170 miliar untuk menyiarkan televisi komersial di seluruh wilayah Pasifik sebagai bagian dari kebijakan diplomasi Australia di Pasifik-Australia Step-Up. Pemerintah telah menempatkan paket ini sebagai kebijakan diplomasi lunak yang akan mengangkat profil Australia dengan mengirimkan program televisi dengan rating tertinggi di negara-negara Pasifik.
Sekretaris Departemen Komunikasi dan Seni Mike Mrdak mengatakan pada sidang Senat pada Selasa (19/2) bahwa paket itu akan mencakup "paket lengkap program yang tersedia di saluran televisi Australia".
"Itu akan mencakup berbagai program yang tersedia di jaringan komersial, mulai dari drama, komedi Australia, film dokumenter Australia dan program televisi realitas Australia," katanya.
Program reality show seperti "Married At First Sight", My Kitchen Rules, dan The Block merupakan acara TV paling popular di Australia tahun lalu menurut kelompok pengukuran pemirsa OzTam.
Senator dari Partai Hijau Sarah Hanson-Young tampak tidak percaya ketika Mrdak mengangkat prospek reality TV yang dipancarkan di sekitar Pasifik.
"Siapa yang membuat keputusan tentang apa yang pantas, jika ini adalah bagian dari upaya diplomasi lunak?" dia bertanya.
"Tentunya itu tidak diserahkan kepada siaran TV komersial atau produser Married at First Sight."
Para pejabat mengatakan dalam persidangan di senat bahwa mereka akan menjalani "proses pencarian" untuk memahami program apa yang menurut pelaku penyiaran di Pasifik "berguna dan berharga".
"Putusan akan didasarkan langsung oleh apa yang dibutuhkan oleh industri siaran di wilayah tersebut untuk komunitas mereka," kata Mrdak kepada komite.
"Kami akan melakukan penilaian dengan FreeTV dan industri siaran di Pasifik tentang apa yang menjadi kebutuhan mereka."
Grup lobi televisi komersial FreeTV akan mengoordinasikan negosiasi dengan pemegang hak siar TV Australia. Tetapi banyak orang dalam industri televisi telah menolak inisiatif tersebut, menyebutnya sebagai gagasan yang disusun dengan tergesa-gesa.
ABC sudah mengudara secara internasional, menyiarkan program komersial dan ABC di seluruh Asia dan Pasifik.
ABC mempertahankannya sebagai "organisasi media dengan posisi terbaik untuk berkontribusi pada kehadiran Australia di kawasan ini".
ABC juga menunjukkan bahwa Undang-Undang ABC secara khusus menyatakan bahwa Pemerintah harus menggunakan saluran penyiaran nasional ABC untuk layanan penyiaran internasional. Namun, Mrdak bersikeras bahwa inisiatif Pemerintah di kawasan Pasifik ini tidak melanggar Undang-Undang tersebut.
"Kami tidak menyiarkan materi. Kami secara efektif membeli konten dari produsen ... dan membuat konten itu tersedia untuk saluran TV nasional lainnya di wilayah ini," katanya.
"Ini bukan upaya untuk bergerak di sekitar UU obligasi."
Program ini bertujuan untuk mengirimkan konten televisi Australia ke semua negara tetangga utama di Pasifik termasuk Papua Nugini dan Nauru.
Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.