Selasa 19 Feb 2019 20:49 WIB

Erick Thohir Optimistis Indonesia Mampu Gelar Olimpiade 2032

Indonesia juga harus lebih sering menggelar single event bertaraf internasional.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Erick Thohir
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir optimistis Indonesia mampu menggelar Olimpiade 2032. Indonesia sudah mengajukan surat resmi menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

"Di sela-sela kesibukan kampanye, Presiden RI Joko Widodo pernah menyempatkan diri mendiskusikan hal tersebut. Benar, kini sudah resmi Indonesia mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032," ujar Erick, Selasa (19/2).

Erick menambahkan, sesuai dengan apa yang pernah ia sampaikan, pasca-Asian Games 2018 akan ada pengajuan surat secara resmi. "Jika ditanyakan kesiapan, saya yakin Indonesia akan siap. Buktinya, kita mampu menggelar Asian Games 2018, meski hanya memiliki dua tahun tiga bulan persiapan."

Menurut Erick, langkah selanjutnya setelah pengajuan resmi itu adalah Indonesia harus lebih sering menggelar single event bertaraf internasional sebagai ajang persiapan. "Salah satunya, di cabang bola basket dengan Indonesia jadi tuan rumah bersama Filipina dan Jepang untuk Piala Dunia Bola Basket 2023," terangnya

Erick berharap, federasi olahraga lainnya di Tanah Air juga banyak melakukan hal tersebut sebagai upaya lobi dan persiapan. Dengan sering menggelar kejuaraan-kejuaraan bertaraf internasional, selain menjadi salah satu ajang promosi untuk tuan rumah Olimpiade 2032, maka akan meningkatkan animo masyarakat. "Venue yang sudah dibangun juga tidak terbengkalai. Apalagi venue-venue yang sudah digunakan untuk Asian Games 2018 lalu sudah memenuhi standar internasional." jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin Rahardjo mendukung akan pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. "Saya mendukung dan ini dapat menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa dan jika terpilih membawa dampak positif lain di luar olahraga, seperti pariwisata, ekonomi, dan perdagangan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement