Selasa 19 Feb 2019 22:14 WIB

Garda Revolusi Gerebek Pos Militan Terkait Bom Bunuh Diri

Iran menyebut Jaish al Adl berlindung di wilayah Pakistan.

Pasukan Garda Revolusi Iran
Foto: AP
Pasukan Garda Revolusi Iran

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Garda Revolusi berhasil membubarkan kelompok militan di Iran bagian tenggara terkait serangan bom bunuh diri yang menewaskan 27 anggota pasukan pengawal tersebut di perbatasan dengan Pakistan, pekan lalu.

"Tadi malam, suatu sel teroris dikenali dan dihancurkan dalam suatu operasi," kata koprs tersebut dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita semi-pemerintah, Tasnim.

Baca Juga

Tiga anggota kelompok militan itu ditangkap dan bahan peledak disita dari rumah-rumah di kota Saravan dan Khash. 

"Mereka terhubung dengan serangan bom bunuh diri pekan lalu. Korps akan terus melanjutkan upaya-upayanya untuk membalas serangan teroris yang mematikan itu," katanya.

Kelompok Sunni Jaish al Adl yang disebut mencari hak lebih besar dan kehidupan yang lebih mapan bagi suku minoritas Baluchi, mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Syiah Iran mengatakan bahwa kelompok milisi tersebut dioperasikan dari kantong perlindungan di Pakistan. Iran berulang kali mengajak negara-negara tetangganya untuk memberantas mereka.

Penguasa Iran menuding saingan mereka, Sunni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab membiayai kelompok militan Sunni yang menyerang pasukan Iran. Arab Saudi dan UAE membantah memberi dukungan militan seperti itu. Iran memanggil duta besar Pakistan untuk memprotes serangan tersebut. 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement