REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Garda Revolusi berhasil membubarkan kelompok militan di Iran bagian tenggara terkait serangan bom bunuh diri yang menewaskan 27 anggota pasukan pengawal tersebut di perbatasan dengan Pakistan, pekan lalu.
"Tadi malam, suatu sel teroris dikenali dan dihancurkan dalam suatu operasi," kata koprs tersebut dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita semi-pemerintah, Tasnim.
Tiga anggota kelompok militan itu ditangkap dan bahan peledak disita dari rumah-rumah di kota Saravan dan Khash.
"Mereka terhubung dengan serangan bom bunuh diri pekan lalu. Korps akan terus melanjutkan upaya-upayanya untuk membalas serangan teroris yang mematikan itu," katanya.
Kelompok Sunni Jaish al Adl yang disebut mencari hak lebih besar dan kehidupan yang lebih mapan bagi suku minoritas Baluchi, mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Syiah Iran mengatakan bahwa kelompok milisi tersebut dioperasikan dari kantong perlindungan di Pakistan. Iran berulang kali mengajak negara-negara tetangganya untuk memberantas mereka.
Penguasa Iran menuding saingan mereka, Sunni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab membiayai kelompok militan Sunni yang menyerang pasukan Iran. Arab Saudi dan UAE membantah memberi dukungan militan seperti itu. Iran memanggil duta besar Pakistan untuk memprotes serangan tersebut.