Selasa 19 Feb 2019 22:57 WIB

Polres Tulungangung Tangkap Pelaku Perampokan Taksi Daring

Pelaku perampokan taksi daring mengaku sudah merencanakan perampokan

Perampokan di mobil (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Perampokan di mobil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung, Jawa Timur menangkap pelaku perampokan taksi daring. Pelaku memiliki modus melumpuhkan korbannya menggunakan bius herbal dari bunga kecubung.

"Pelaku kami tangkap setelah mendapat laporan dari korbannya (Nono Araldianto) setelah siuman dari efek bius," kata Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar di Tulungagung, Selasa (19/2).

Dhimas Rizki Susilo (23), pelaku perampokan dibekuk di rumahnya yang berlokasi di Desa Kauman, Kecamatan Kauman pada Ahad (17/2) sekitar pukul 01.00 WIB di sebuah warung kopi. Dhimas kala ditahan saat diinterogasi penyidik mengakui sudah merencanakan tindak kejahatannya tersebut.

Bukan saja ponsel merek Samsung S6 edge dan uang Rp 70 ribu milik korban yang ingin dia sadar. Tetapi targetnya adalah mobil Honda Brio AG 1757 SS yang dikendarai Nono.

"Saya sudah merencanakannya sejak dua hari sebelum beraksi (Jumat, 15/2)," kata Dhimas saat diinterogasi Kapolres Tofik Sukendar. Rencana aksi memang sempat berjalan. Jumat pagi itu Dhimas memesan layanan taksi online roda empat, dan mendapati jasa layanan Nono yang saat itu mengendarai kendaraan Honda Brio.

Duduk di kursi belakang, Dhimas sempat membekap mulut Nono dengan bius kecubung. Berhasil, Nono langsung terdampak dan lemas. Namun Dhimas yang baru pertama melakukan aksi kejahatan akhirnya tak tega merampok mobil Brio tersebut, karena Nono mengiba agar tidak dibunuh dan mobilnya tidak diambil.

"Rupanya pelaku ini tidak tega karena korbannya mengiba punya tiga orang anak dan tidak memiliki pekerjaan. Pelaku akhirnya hanya mengambil ponsel dan uang yang ada di dompet," kata Kapolres Tofik.

Tofik menambahkan, atas kejadian tersebut pihaknya berharap agar pengemudi taksi online dan masyarakat luas lebih waspada dalam menyikapi bahaya yang menghantuinya. "Meski tidak bisa diprediksi, dimanapun, kapanpun, bersama siapapun, dan dalam keadaan apapun kita harus tetap waspada," kata Tofik. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement