Rabu 20 Feb 2019 08:50 WIB

Islam Berseri di Karakas

Kaum Muslimin sangat giat menampilkan wajah Islam sesungguhnya.

Masjid Ibrahim, Caracas, Venezuela
Masjid Ibrahim, Caracas, Venezuela

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, Islam banyak menarik hati warga Latin. Jumlah mualaf dari kalangan hispanik meningkat cukup drastis. Fenomena yang terjadi pascaperistiwa 9/11 tersebut pun terjadi di salah satu negeri Latin, Venezuela.

Data dari Laporan Kebebasan Beragama Internasional Departemen Luar Negeri AS menunjukkan, pada 2011 terdapat lebih dari 100 ribu Muslim di Venezuela. Dengan kata lain, Islam hanya mengambil bagian 0,5 persen dari total populasi negara di Amerika Selatan tersebut. Minoritas, namun Muslimin dapat hidup nyaman di sana.

Baca Juga

Menurut laporan yang sama, sebagian besar Muslimin Venezuela terkonsentrasi di Nueva Esparta dan Karakas. Ibu kota Venezuela, Karakas, menjadi rumah bagi sekitar 15 ribu Muslimin. Sebuah masjid terbesar kedua Amerika Latin juga berdiri kota terbesar Venezuela tersebut. Meski jumlah Muslimin dari kalangan penduduk asli cukup banyak, Muslimin Karakas didominasi para imigran dari Timur Tengah, seperti Palestina, Lebanon, Suriah, dan Turki.

Jika menilik sejarah Karakas atau lebih umumnya Venezuela, negeri ini merupakan lokasi penyebaran dakwah Katolik Roma oleh para pelaut Spanyol. Tak heran jika Katolik menjadi agama mayoritas di sana. Lalu, bagaimana Islam masuk di lokasi penancapan salib Spanyol sejak 1498 tersebut?

Islam datang ke Karakas, Venezuela, bersamaan dengan datangnya Islam di Benua Latin. Disebutkan, Islam datang pertama kali dibawa oleh para budak Afrika yang dibawa ke negara-negara Latin, seperti Brasil, Venezuela, Kolombia, dan Kepulauan Karibia. Pada abad ke-16, ketika sistem budak dihapuskan, mereka membentuk komunitas Muslim dan bergabung dengan para pendatang lain dari negeri Islam. Pada 1850-an, terdapat gelombang imigran yang cukup besar dari tanah Arab.

Berawal dari merekalah, Islam dikenal di tanah Latin, termasuk di Karakas. Dakwah makin menggeliat. Jumlah mualaf terus bertambah. Komunitas Muslim makin besar. Mereka hidup di tengah warga mayoritas dengan damai. Sikap toleransi cukup tinggi di kota yang berlokasi di Venezuela utara itu. Pemerintah juga menghormati warga Muslim meski jumlahnya sangat minim.

Muslimin Karakas juga sangat giat menampilkan wajah Islam sesungguhnya. Mengingat, isu terorisme Muslim yang merambah di seluruh negeri, terutama di Barat. Mereka memiliki beberapa organisasi Islam, seperti Caribe Islam Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana dan Centro Islamico de Venezuela.

Untuk kehidupan sehari-hari, mereka tak banyak mengalami kesulitan. Bagi para Muslimah pun bebas mengenakan jilbab ke manapun mereka pergi. Muslimin Karakas juga giat menyuarakan hak-hak Muslimin di Palestina ataupun menyuarakan pembelaan Islam yang menjadi target Islamfobia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement