REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aktris ternama dunia Gwyneth Paltrow buka-bukan tentang pengalamannya bekerja dengan mantan produser Harvey Weinstein. Dia menggambarkan Westein sebagai pengganggu.
Mantan istri vokalis Coldplay, Chris Martin, itu mengaku pernah berhadapan langsung dengan Weinstein. Paltrow pun mengenang perkelahian terbesarnya dalam sebuah wawancara dengan Variety, yang diterbitkan pada Selasa (19/2). "Dia pengganggu," kata Paltrow, dilansir di Independent, Rabu (20/2).
Aktris yang berperan sebagai Pepper dalam film Iron Man itu merasa tak pernah memiliki masalah untuk menghadapi Weinstein. Dia pun merasa tak takut pada pendiri perusahaan hiburan Amerika, Miramax, itu.
“Saya juga merasa untuk jangka waktu tertentu, saya adalah wajah konsumen Miramax, dan saya merasa itu adalah tugas saya untuk mendorong balik terhadapnya. Kami sering berkelahi,” kata Paltrow.
Paltrow menuduh Weinstein menolak untuk membayarnya sejumlah uang yang berasal dari penampilannya di film adaptasi Jane Austen di tahun 1996. Selaon itu, Paltrow mengklaim produser mempertimbangkan untuk mengganti Joseph Fiennes dengan Ben Affleck di Shakespeare in Love. Belakangan, tuduhan ini dibantah oleh Weinstein dalam sebuah pernyataan kepada publik.
Paltrow menggambarkan Weinstein sebagai “bos yang sulit". Tak hanya itu, dia menyebut hubungan dengannya juga merupakan hubungan yang menyesakkan.
Paltrow adalah satu dari banyak wanita yang secara terbuka menuduh Weinstein melakukan pelanggaran seksual. Hal itu dia ungkapkan pada 2017 lalu dalam sebuah cerita yang diterbitkan oleh The New York Times.
Saat itu, dia mengatakan ketika dia berusia 22 tahun, sebelum pengambilan gambar dimulai untuk film Emma, Weinstein memanggilnya ke kamar hotelnya. Ia lalu meletakkan tangannya di ke Paltrow dan menyarankan mereka pergi ke kamar tidur untuk pijat.
Juru bicara Weinstein bereaksi dan memberikan keterangan kepada surat kabar pada saat itu. Dengan tegas ia membantah semua tuduhan seks non-konsensual.
Ikuti Whatsapp Channel Republika