Rabu 20 Feb 2019 09:40 WIB

Gerindra tak Menyangka Jokowi Serang Sisi Pribadi Prabowo

Jokowi menyinggung kepemilikan lahan Prabowo saat debat capres.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Dian Erika Nugraheny/ Red: Andri Saubani
Capres No 01 Joko Widodo dan Capres No 02 Prabowo Subianto usai debat kedua calon presiden pemilu 2019, Jakarta, Ahad (17/2).
Foto: Republika/Prayogi
Capres No 01 Joko Widodo dan Capres No 02 Prabowo Subianto usai debat kedua calon presiden pemilu 2019, Jakarta, Ahad (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menyayangkan pernyataan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai menyerang sisi pribadi capres Prabowo Subianto tentang kepemilikan lahan di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah. Edhy mengungkapkan, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Jokowi saat Pilgub DKI pada 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar.

"Beliau seperti lupa dengan sejarah bahwa Pak Prabowo dan Partai Gerindra adalah bagian yang pernah membesarkan namanya hingga bisa besar seperti sekarang ini. Kami tak menyangka Pak Jokowi bisa sampai hati menyerang sisi pribadi," kata Edhy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (20/2).

Baca Juga

Ketua Komisi IV DPR tersebut menambahkan, dari usaha kelola lahan tersebut, banyak juga warga yang dipekerjakan dan anak-anak yang disekolahkan. Menurutnya, lahan tersebut telah memberikan banyak kontribusi untuk lingkungan sekitar.

Prabowo sebelumnya juga menjelaskan bahwa lahan tersebut adalah lahan HGU milik negara yang dapat diambil kapan saja bila negara membutuhkan. Ia mengatakan bahwa Prabowo rela pasang badan mengelola lahan dengan segala keterbatasan karena mantan Danjen Kopassus tersebut mengaku tak ingin lahan luas tersebut dikelola oleh pihak asing.

"Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla sangat mengerti sejarah pengorbanan Pak Prabowo ini," ujarnya.

Edhy menjelaskan, meskipun serangan demi serangan diterima Prabowo dalam dua debat terakhir, Prabowo tidak pernah sama sekali ingin menyerang balik. Ia mengibaratkan Prabowo sebagai seorang ksatria yang ingin menang tanpa merendahkan lawan.

"Itulah 'The Real Prabowo' yang perlu diketahui bersama-sama," ungkapnya.

Sementara itu, Jokowi menampik jika disebut menyerang Prabowo secara personal. Sebab, apa yang diungkapkannya dalam debat tidak menyangkut soal personal.

"Tidak. Tidak ada personal. Yang personal itu kalau menyangkut rumah tangga atau menyangkut anak istri. Tidak ada personal ya, itu soal kebijakan," ujar Jokowi ketika dijumpai wartawan usai debat di Hotel Sultan, Ahad malam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement