Rabu 20 Feb 2019 09:42 WIB

Beda Budaya Sepak Bola Buat Klopp dan Kovac Salah Paham

Klopp terlihat diabaikan Kovac saat pertandingan berakhir.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Pelatih Liverpool Juergen Klopp (kiri) dan pelatih Bayern Muenchen Niko Kovac.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Pelatih Liverpool Juergen Klopp (kiri) dan pelatih Bayern Muenchen Niko Kovac.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Juergen Klopp dan Niko Kovac terlihat seolah berkonfrontasi usai hasil imbang 0-0 antara Liverpool dan Bayern Muenchen di Stadion Anfield, Rabu (20/2) dini hari WIB. Sang pelatih Liverpool mencoba menjabat tangan Kovac, namun arsitek Muenchen itu malah meninggalkan Klopp.

Klopp terlihat diabaikan Kovac saat peluit tanda pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions tersebut berakhir. Namun, keduanya memberikan klarifikasi tak lama setelah insiden tersebut. 

Baca Juga

"Saya ingin segera bersalaman dengan Kovac dan kemudian dia pergi ke kumpulan pemainnya," kata Klopp, dikutip dari Sky Sports, Rabu (20/2).

Klopp melihat Kovac menghampiri para pemainnya lalu menyalaminya satu per satu. Lalu saat kembali bertemu, Klopp menyindir Kovac dengan mengatakan ia telah menunggu. "Dia meminta maaf dan saya katakan tidak masalah dan dia ingin meminta maaf lagi," ujar Klopp.

Bagi Kovac, masalah ini hanya persoalan perbedaan budaya di Jerman dan Inggris. Meurutnya, di Jerman, para pelatih akan menyalami pemain terlebih dahulu. Sementara di Inggris, pelatih akan saling bersalaman sebelum menghampiri pemain.

"Itu lucu. Kami berada di tanah Inggris. Di Jerman normalnya saat pertandingan berakhir, Anda salaman dengan para pemain. Di Inggris, pelatih dulu yang bersalaman," jelas pelatih asal Kroasia itu.

Oleh karena itu, ia meminta maaf atas insiden tersebut. Namun, saat leg kedua berlangsung di Stadion Allianz, Muenchen, pertengahan bulan depan, Kovac menegaskan akan melakukan kebiasaan sesuai dengan budaya yang ada di Jerman. 

Klopp sejatinya paham dengan budaya salaman di sepak bola Jerman. Selain asli Jerman, ia juga sudah 14 tahun berkutat sebagai pelatih di tanah kelahirannya. Baru 2015 silam ia pindah ke Inggris menukangi Liverpool. Namun hampir tiga tahun di Liverpool membuat Klopp terbiasa dengan budaya sepak bola Inggris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement