REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Penjualan kelompok perusahaan makanan Prancis Danone jatuh 35 persen di Maroko, demikian laporan perusahaan pada Selasa (19/2). Penurunan terjadi di tahun 2018 akibat boikot dari para konsumen lokal.
Menurut pernyataan Danone, dampak pada total penjualan bersih adalah penurunan 178 juta euro dibandingkan penjualan bersih 2017. Penurunan sekitar dua pertiganya berasal dari kerugian dalam penjualan susu dan sepertiga dari kerugian dalam produk-produk susu.
Pembuat yogurt global itu mengungkapkan bahwa laba bersihnya turun 4,1 persen menjadi 2,34 miliar euro pada 2018.
Pada April 2018, boikot konsumen diluncurkan di Maroko di media sosial atas harga tidak adil yang ditetapkan oleh perusahaan besar itu terkait dengan kelas elit dan merek-merek asing dalam posisi monopoli.
Pada September, Kepala Eksekutif Danone, Emmanuel Faber, melakukan perjalanan ke Maroko dan mengumumkan serangkaian langkah-langkah yang bertujuan untuk mendapatkan kembali kepercayaan konsumen. Termasuk pemotongan harga paket susu pasteurisasi segar dan pembuatan paket hemat susu skim baru setengah lebih murah.