REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan memicu kemarahan dengan menyatakan bintang-bintang K-pop 'terlihat identik'. Pedoman penyiaran baru telah dikeluarkan karena kekhawatiran penampilan penyanyi yang mirip dapat mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis dan sempit.
Pedoman mengkritik penampilan bintang-bintang dengan tubuh kurus, gaya rambut, dan make-up yang sama kemudian dengan pakaian yang mengekspos tubuh mereka. Pedoman dikeluarkan awal bulan ini oleh Ministry of Gender Equality and Family (Mogef).
Mereka menyarankan untuk membatasi jumlah penyanyi K-pop yang muncul di acara TV. Hal itu karena kekhawatiran bahwa penampilan yang sama dapat mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis.
"Apakah penyanyi di acara musik TV menunjukkan kembar? Mereka serius terlihat identik. Sebagian besar adalah anggota grup idola. Sebagian besar dari mereka kurus dan memiliki gaya rambut dan make-up yang sama dengan pakaian yang memperlihatkan tubuh mereka," sebut pedoman itu, menurut Korea Times, yang dilansir dari laman Guardian, Rabu (20/2).
Sebuah petisi telah diajukan kepada pemerintah Korea, yang menyerukan penghapusan pedoman kementerian, dengan alasan bahwa mereka telah mencoba menyensor bagaimana bintang pop wanita terlihat, lapor Harian Korea Joonang. Petisi menyatakan kementerian sedang "menyusuri jalan (diktator) Chun Doo Hwan, dimulai dengan sensor internet dan sekarang muncul sensor".
Pemerintah telah menegaskan pedoman tersebut tidak wajib, tetapi bertujuan untuk mengatasi dampak negatif dari standar kecantikan yang tidak realistis. Korea Selatan memang terkenal dengan industri bedah kecantikan, dengan sebanyak sepertiga wanita muda di negara itu diyakini telah menjadi korban.
Tahun lalu, wanita Korea Selatan memulai gerakan media sosial yang bereaksi terhadap budaya negara itu yang menuntut standar kecantikan, menyarankan wanita terlibat dalam operasi kosmetik, dan rezim perawatan kulit multi-langkah yang melelahkan. Gerakan itu disebut Escape the Corset, dengan para wanita Korea memposting foto selfie tanpa make-up dan video diri mereka menghancurkan make-up mereka.