Rabu 20 Feb 2019 13:54 WIB

Film Ghost Writer Jadi Ajang Regenerasi Sineas

Ghost Writer menjadi debut penyutradaraan bagi komika Bene Dion Rajagukguk.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ani Nursalikah
Kru dan pemeran film horor komedi Ghost Writer berpose bersama usai konferensi pers di Yesterday Backyard, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (19/2). Proses syuting film akan berlangsung mulai 27 Februari di Jabodetabek.
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Kru dan pemeran film horor komedi Ghost Writer berpose bersama usai konferensi pers di Yesterday Backyard, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (19/2). Proses syuting film akan berlangsung mulai 27 Februari di Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah produksi Starvision segera memulai proses syuting film horor komedi Ghost Writer pada akhir Februari 2019. Selain menghadirkan hiburan bagi penikmat film, sinema layar lebar itu dimaksudkan sebagai ajang regenerasi sineas.

Kedua produser film, yakni Chand Parwez Servia dan Ernest Prakasa memercayakan posisi sutradara kepada sosok yang belum pernah mengarahkan sinema layar lebar sebelumnya. Ghost Writer menjadi debut penyutradaraan bagi komika Bene Dion Rajagukguk.

Baca Juga

Bene menjadi sutradara sekaligus penulis skenario bersama Nonny Boenawan. Ernest mengatakan, Nonny adalah salah satu peserta di kelas menulis skenario yang dia gagas. Ernest tertarik membaca tugas akhir Nonny berupa sinopsis cerita Ghost Writer.

"Kalau ghost writer biasanya dikenal dengan pengertian metaforik (penulis bayangan), ini malah diartikan harfiah. Jadi penulisnya benar-benar hantu, menurut saya menarik dan bisa diarahkan ke horor komedi," kata Ernest.

Dia meneruskan sinopsis itu pada Chand dan Starvision yang langsung setuju. Mereka pun memilih Bene Dion yang dianggap sudah waktunya menyutradarai film sendiri. Sebelum ini, Bene berpengalaman menjadi konsultan komedi dan penulis naskah film, serta sutradara serial televisi.

Ernest mengatakan, dirinya selalu punya kerinduan dan agenda pribadi memunculkan bakat-bakat baru di dunia film. Menurut dia, Indonesia butuh lebih banyak penulis, sutradara, dan sineas baru dan harus diberi ruang untuk menunjukkan potensinya.

Ghost Writer bercerita tentang penulis bernama Naya (Tatjana Saphira) yang kariernya sedang buntu. Di tengah pencarian inspirasi, dia menemukan buku harian dengan konten sangat menarik yang ternyata ditulis oleh hantu di sebuah rumah tua.

Gabungan konten horor dan komedi dalam film dikawal dengan cermat oleh konsultan komedi Muhadkly Acho. Produser film sekaligus pendiri Starvision, Chand Parwez Servia, menyatakan optimistis perpaduan itu akan menarik minat penonton.

"Semoga menjadi kolaborasi yang hasilnya baik. Lebih dari horor komedi, sebenarnya ini adalah film keluarga," ujar Chand.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement