REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala desa mengambil peran untuk meluruskan kabar bohong atau hoaks tentang dirinya. Di hadapan ribuan perangkat desa yang hadir dalam Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Jokowi menyebutkan bahwa hoaks hanya akan memecah kerukunan masyarakat.
Jokowi sempat menyebut sejumlah hoaks yang ditudingkan padanya, yakni kabar bahwa dirinya terlibat PKI, kabar bahwa dirinya antek asing, hingga kabar dirinya mengkriminalisasi ulama.
"Saya kira isu ini harus bapak ibu luruskan. Jangan didiamkan, karena kalau didiamkan yang buat isu akan bikin isu lain. Kepala desa harus meluruskan. Karena hasil survei kita 9 juta orang percaya. Ini bisa menganggu kerukunan," kata Jokowi di hadapan para kepala desa, Rabu (20/2).
Presiden Joko Widodo (tengah) berdialog dengan perangkat desa dalam acara Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2019 di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Jokowi meminta kepala desa untuk tetap bisa menjaga kerukunan masyarakat. Ia mengingatkan lagi bahwa Indonesia dihimpun oleh berbagai suku bangsa dan agama yang berbeda. Hal itu, menurutnya, adalah ketetapan Allah yang seharusnya menjadi berkah.
Konten pidato soal hoaks bukan kali ini saja disampaikan Presiden Jokowi. Dalam berbagai kesempatan kunjungan kerjanya, Presiden kerap kali menyampaikan pesan soal hoaks yang menimpa dirinya, mulai dari soal PKI, antek asing, hingga kriminalisasi. Bahkan pekan lalu dalam pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu, Presiden memanfaatkan momen tersebut untuk menyinggung hoaks tentang PKI dan capaian pemerintahannya dalam pembangunan infrastruktur.