Rabu 20 Feb 2019 14:58 WIB

Jokowi Ingatkan Masyarakat Jaga Persatuan Saat Pemilu 2019

Masyarakat dinilai harus menjaga persatuan meski berbeda pilihan politik di Pemilu.

Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo memberikan pidato dalam acara Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2019 di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo memberikan pidato dalam acara Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2019 di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2019.

"Jangan sampai karena urusan politik, pilihan bupati, pilihan wali kota, pilihan gubernur, dan pilihan presiden yang setiap lima tahun itu ada terus menjadikan kita tidak seperti saudara lagi," kata Presiden dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun 2019 di Ecovention Ocean Ecopark, Ancol, Jakarta pada Rabu (20/2).

Baca Juga

Menurut Presiden, masyarakat harus terus menjaga persatuan kendati berbeda pilihan politik dalam pemilihan kepala daerah. Kepala Negara mengatakan bahwa tokoh-tokoh masyarakat di desa wajib terus mengingatkan masyarakat agar tidak terbawa arus politik yang tidak sehat.

"Tugas bapak ibu saudara-saudara untuk mengingatkan yang ada di bawah itu, apalagi yang namanya fitnah, yang namanya hoaks, yang namanya kabar bohong pasti banyak sekali kalau sudah menjelang bulan politik seperti ini," kata Jokowi.

Sejumlah kabar bohong yang kerap beredar terkait dengan pemerintahan, yakni fitnah presiden antek asing maupun fitnah kriminalisasi ulama. Presiden menjelaskan bahwa Pemerintah telah mengambil alih sejumlah sumber daya alam yang sebelumnya dikelola perusahaan asing, seperti blok minyak Mahakam, blok minyak Rokan, dan kepemilikan 51 persen PT Freeport Indonesia.

Menutup sambutannya, Presiden menjelaskan bahwa setiap desa hingga kabupaten memiliki persoalan yang berbeda-beda. "Sekali lagi saya ingatkan kita semuanya untuk terus menjaga persatuan, menjaga kerukunan kita, menjaga persaudaraan kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air," kata Presiden.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement