Rabu 20 Feb 2019 21:20 WIB

Situs Cekfakta.com Diretas Pascadebat Capres

Cekfakta.com diretas usai melakukan live dengan 24 media online terkemuka nasional

Capres No 01 Joko Widodo dan Capres No 02 Prabowo Subianto usai debat kedua calon presiden pemilu 2019, Jakarta, Ahad (17/2).
Foto: Republika/Prayogi
Capres No 01 Joko Widodo dan Capres No 02 Prabowo Subianto usai debat kedua calon presiden pemilu 2019, Jakarta, Ahad (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah situs pengecekan fakta atas berbagai peristiwa, cekfakta.com, telah diretas pada Selasa (19/2) malam pascadebat kedua Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

"Kami belum tahu siapa peretasnya dan apa motifnya. Yang jelas, peristiwa ini terjadi dua hari setelah kami dan 24 media online terkemuka nasional, melakukan 'live factchecking' atas debat capres di kantor Google Indonesia, pada Ahad (17/2)," kata salah satu pengelola situs Cekfakta.com, Wahyu Dhyatmika saat dikonfirmasi, di Jakarta, Rabu (20/2) malam. Ia mengaku pihaknya baru mengetahui diretas pada Selasa (19/2) sore setelah mendapatkan komplain di media sosial.

Baca Juga

"Kami langsung cek dan benar saja bahwa admin kami tidak bisa masuk (ke situs CekFakta.com)," ujarnya. Pihak peretas mengubah situs dengan menampilkan video hantu yang ada di YouTube.

Dia mengatakan bahwa proses pemulihan situs ini dibantu oleh admin IDWebhost dan programer dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)."Saat ini sudah diatasi.  Sejak kemarin malam, dengan bantuan pengelola domain IDWebHost dan programmer Mafindo, kami sudah mengambil alih kembali akun kami yang dibajak 'hacker' (peretas)," kata Wahyu, yang juga Pemimpin Redaksi Tempo.co.

Wahyu menyebutkan bahwa peretas menggunakan nama Elliot Alderton dengan alamat surel [email protected]. Hingga saat ini belum ada pihak yang bertanggung jawab terhadap peretasan situs. Selain itu, belum dapat dipastikan pihak yang melakukan aksi peretasan, atau siapa pihak yang dirugikan terkait pemberitaan cekfakta.com

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement