Kamis 21 Feb 2019 01:38 WIB

MCM Ajak Khatib Berikan Ceramah yang Sejuk

Ceramah yang sejuk ini akan menjaga persatuan.

pertemuan PB MCM dengan para pengurus masjid yang digelar di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Rabu (21/2).
Foto: Istimewa
pertemuan PB MCM dengan para pengurus masjid yang digelar di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Rabu (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Masyarakat Cinta Masjid (PB MCM), mengimbau kepada para Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di seluruh Indonesia agar masjid menangkal adanya politik praktis di lingkungan masjid. PB MCM akan berkordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia terkait dengan pembinaan seluruh masjid di Indonesia.

"Masjid dan Mushala yang berjumlah lebih dari satu juta di Indonesia ini, diperuntukan untuk umat Islam beribadah dan meningkatkan pengetahuan serta ketakwaanya. Lalu bila penggunaanya justru menyimpang dan menjadi sarana kepentingan politik praktis sebagai upaya merebut kekuasaan, maka saya kira harus dapat kita hindari hal tersebut," ujar Wisnu di Masjid Cut Meutia, Jakarta, dalam siaran persnya, Rabu (21/2).

Wisnu mengungkap,  PB MCM juga melakukan konsolidasi di beberapa provinsi terhadap para khatib agar memberikan ceramah yang sejuk dan menjauhi ceramah-ceramah yang memberikan nilai-nilai ancaman politik praktis.

Sementara itu, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Cut Meutia, Indra Harsono tegas menolak dijadikannya masjid sebagai rumah politik.  Indra menjelaskan bahwa dirinya akan terus berkomitmen dalam membangun masjid sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai rumah ibadah.

"Di sini kami selalu mengayomi semua umat dan semua golongan. Kami juga ingin menekankan bahwa islam itu harus dapat bersatu dengan dilandasi oleh ukhuwah yang harus terus ditingkatkan, agar persatuan dan kesatuan bangsa dapat terjaga dengan baik," ujar Indra di lokasi yang sama.

Dalam menerapkan komitmennya tersebut, Indra berbagi tips dalam menangkal masuknya politik prakstis di lingkungan masjid.

"Cara paling sederhana yang saya terapkan di Masjid Cut Meutia ini adalah, dengan memilih tema-tema khutbah yang akan dibawakan oleh para ceramah. Dimana setiap tema khutbah harus mengandung dengan penuh cinta dan rahmatan lil alamin." kata Indra.

Sedangkan, apabila masih ditemukannya penceramah yang menyimpang dan membangun kebencian. Indra mengaku akan bersikap tegas dan mencoret penceramah tersebut dalam menyamapikan dakwahnya, khususnya di lingkungan Masjid Cut Meautia.

"KIta tidak akan memberi ampun bagi para penceramah yang menyimpang dan membangun opini kebencian, apalagi menyebar fitnah saat sedang berkhutbah. Sebagi sanksi bila ada yang melakukan hal tersebut, maka kami akan bersikap tegas dengan mencoret nama penceramh tersebut dan tidak akan memberikan peluang untuk berdakwah dengan kebencian," jelas Indra.

Sementara itu, dalam pertemuan PB MCM dengan para pengurus masjid yang digelar di Masjid Cut Meutia, Jakarta, ada sembilan poin penting yang menjadi pandangan dan imbauan PB MCM:

1. Adanya situasi yang sangat dinamis dalam pesta Demokrasi Indonesia dengan Masyarakat yang Hetrogen terdapat ratusan suku bangsa serta agama dan kepercayaan yang berbeda tetap berjalan sesuai dengan regulasi dan koridor yang sudah di tetapkan yang berlandaskan Pancasila UUD 1945.

2. Bahwa pelaksanaan pemilu yang harus di hormati pada semua pihak dengan mengedepankan persahabatan.persaudaraan dalam kolidor NKRI harus menjadi prioritas.

3. Penggunaan berbagai cara harus di hindari dalam kontestasi dalam demokrasi untuk menghindari terjadinya benturan dan perselisihan di antara Umat.

4. Banyaknya kebohongan (Hoak) yang di kedepankan dalam mempengaruhi rakyat harus di hidari hingga rakyat dapat menentukan pilihan bukan berdasar informasi yang salah dan bohong.

5. Penggunaan rumah ibadah khususya masjid sebai sarana kepentingan politik praktis dan upaya merebut kekuasaan harus di hindari.

6. Masjid dan Musholah yang berjumlah 1 juta adalah sarana umat islam untuk beribadah dan meningkatkan pengetahuan dan ketakwaan serta masjid harus di makmurkan oleh orang-orang yang beriman (At-Tauba ayat 18)

7. Adanya upaya menggiring umat islam dalam pelaksanaan pemilu dengan menggunakan masjid sebagai sarana untuk kepentingan politik praktis harus dihindari.

8. Kami mengajak seluruh rakyat Indonesia khususnya umat islam yang di percaya sebagai takrflir masjid untuk menjaga kesucian masjid sebagai rumah Allah.

9. Kami mengajak seluruh rakyat Indonesia berdoa untuk pelaksanaan pemilu yang demokraktis sesuai dengan harapan rakyat Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement