REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatra Barat mendukung langkah Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Keputusan KLB diambil setelah Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono menjadi tersangka dugaan pengaturan skor dan pemusnahan barang bukti oleh Satgas Anti Mafia Bola.
"Sesuai dengan Statuta FIFA, jika Ketua PSSI mengundurkan diri maka digantikan dengan wakil ketua dan jika wakil ketua bermasalah maka akan dilakukan KLB," kata Ketua Asprov PSSI Sumbar Indra Dt Rajo Lelo di Padang, Rabu (20/2).
Menurut dia, KLB bisa saja ditunda karena jabatan Plt Ketua Umum Joko Driyono sampai 2020 dan dilakukan kongres untuk menentukan ketua umum yang baru. Namun Exco PSSI telah mengambil keputusan melalui rapat dan menentukan harus dilaksanakan Kongres Luar Biasa dalam waktu dekat.
Ia mengatakan kongres itu nantinya memiliki dua agenda yaitu membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Setelah itu menetapkan jadwal pemilihan pengurus PSSI yang baru.
"Sejauh ini belum ada surat resmi yang kami terima terkait pelaksanaannya namun kami mendukung langkah tersebut agar sepak bola nasional dapat berjalan dengan baik," katanya.
Ia mengatakan di Sumatera Barat ini ada tiga pemilik suara di dalam Kogres PSSI yaitu Ketua Asprov PSSI Sumbar, Tim Semen Padang FC dan Solok FC.
Terkait jagoan siapa yang didukung menjadi Ketua Umum nantinya pihaknya belum memiliki gambaran yang jelas. Ketika dirinya diundang nantinya, ia ingin mengetahui secara jelas bagaimana kondisi PSSI sebenarnya dan seperti apa langkah ke depannya.
"Ketua PSSI itu jabatan yang berat, tidak cukup dengan memiliki uang yang banyak dengan mudahnya menjadi ketua. Mereka yang mau bekerja dan memiliki latar belakang yang jelaslah yang akan menjadi ketua nantinya. Memang banyak nama bermunculan, namun harus dilihat dengan jelas kapasitas mereka yang akan memimpin organisasi ini nantinya," ujar dia.
Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) Rinold Thamrin mengatakan pada prinsipnya pihaknya sepakat dengan keputusan Exco PSSI untuk melakukan KLB merujuk pada aturan main di Statuta FIFA.
"Sebaiknya disahkan dulu pembentukan panitia KLB dan saat penjaringan nanti kita akan infokan siapa jagoan untuk menduduki jabatan ketua umum PSSI," katanya.