Kamis 21 Feb 2019 10:46 WIB

Mentan Lepas Ekspor Manggis Langsung ke Cina di Sukabumi

Sebelumnya ekspor pertanian harus transit dulu di Singapura.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Manggis varietas unggul Wanayasa
Manggis varietas unggul Wanayasa

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor buah manggis di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Kamis (21/2). Ekspor tersebut menandai pengiriman ekspor langsung dari Indonesia langsung ke Cina dan tidak transit ke negara lain.

'' Hari ini bersyukur, kami melepas ekspor manggis dari Indonesia langsung ke Cina dan beberapa negara lain,'' ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada wartawan di sela-sela pelepasan ekspor manggis di Kompleks Asrama Haji Cikembar, Sukabumi Kamis (21/2).

Baca Juga

Sebelumnya ekspor manggis dari Indonesia lebih dahulu transit di Malaysia dan Singapura sebelum tiba di Cina. Kini kata Amran, ekspor manggis dari Indonesia termasuk dari Sukabumi langsung ke Cina. Sehingga hal ini semakin mempermudah ekspor dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Menurut Amran, dari data yang ada eskpor manggis Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada 2017 lalu ekspor manggis mencapai 9 ribu ton. Sementara pada 2018 naik menjadi 38 ribu ton atau meningkat sebesar 300 persen.

Kenaikan ini ungkap Amran, salah satunya karena adanya akses langsung ekspor ke Cina. Hal ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraaan petani.

Secara keseluruhan kata Amran, ekspor pangan Indonesia naik sekitar 29 persen atau Rp 400 triliun. Selain itu ada yang menarik dan jarang terekpos yakni produk domestik bruto (PDB)sektor pertanian.

Di mana kata Amran, pada 2014 atau awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla nilai PDB mencapai Rp 900 triliun. Sementara saat ini meningkat menjadi Rp 1.460 triliun.

Sehingga kata Amran, PDB pertanian naik Rp 470 sampai Rp 500 triliun. Kenaikan PDB sektor pertanian. Sehingga akumulasi kenaikan PDB Rp 1.370 triliun atau separuh dari APBN dan peningkatan ini dinilai sangat tajam. 

Amran menuturkan, ada sebanyak 460 komoditas pangan yang dikelola Kementerian Pertanian. Sehingga produk pangan tidak hanya mengandalkan padi dan jagung.

Contohnya kata Amran, peningkatan ekspor manggis sebesar 300 persen. Kenaikan ini salah satunya karena adanya perhatian pemerintah sehingga ekspor naik.

Ke depan lanjut Amran, produk pangan lainnya yang akan ekspor seperti kelapa dalam dan jagung. Bahkan produksi bunga melati sudah ekspor pada beberapa hari lalu.

Intinya kata Amran, semua komoditas holtikultura, pangan, perkebunan, dan peternakan mempunyai potensi untuk ekspor. Khusus peternakan ekspor domba dan kambing ke Malaysia. Sebelumnya di negata tersebut mengandalkan hewan tenak dari Australia.

Amran menuturkan, meningakatnya ekspor akan meningkatkan kesejahteraan petani. ''Jika petani untung maka mereka akan terus produksi atau menanam,'' kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement