REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) memaklumi keluhan kepala daerah tentang tingginya harga tiket pesawat dan ongkos kargo akhir-akhir ini. Ia mengatakan pemerintah pusat akan mengupayakan supaya harga tiket pesawat dan ongkos kargo bisa turun.
JK menjelaskan kondisi harga tiket pesawat dan ongkos kargo ini tidak berada di dalam wewenang pemerintah. Penetapan tarifitu di wilayah bisnis di mana maskapai harus menaikkan harga tiket supaya tidak bangkrut.
"Bisnis angkutan udara itu penuh risiko dan mereka sangat tergantung pada harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata JK saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Hotel Grand Inna, Padang, Kamis (21/2).
JK menyebut besaran biaya operasional usaha penerbangan ini bergantung pada harga minyak dunia. Maskapai harus membeli avtur dengan dolar AS. Andai memberlakukan harga seperti biasa, kata JK bisnis penerbangan di Indonesia bisa bangkrut. Andai tidak ada lagi usaha maskapai yang beroperasi di Indonesia, maka akan sangat merugikan dalam cakupan yang lebih besar.
JK mengatakan saat ini usaha maskapai di Indonesia hanya dikuasai dua kelompok bisnis, yaitu Garuda Indonesoa dan Lion Grup. Baru-baru ini, Sriwijaya sudah bergabung dengan Garuda.
JK mengingatkan kalau dulu ada banyak sekali perusahaan penerbangan di Indonesia, seperti Mandala Air, Adam Air, Merpati Airlines dan lain-lain, Maskapai-maskapai ini harus tutup karena mengalami kerugian besar.
"Kalau mereka menurunkan harga, semua bisa tutup nanti. Tapi ini akan jadi perhatian pemerintah," ujar JK.