REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Masyarakat Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, lebih memilih liburan ke Malaysia dibandingkan daerah lain di Indonesia. Alasannya sederhana, karena harga tiket yang lebih murah.
Direktur biro travel PT Teman Sejati Rivo Rinaldi, di Padang Aro, Kamis (21/2) mengatakan untuk tiket Padang-Kuala Lumpur Malaysia menggunakan Air Asia hanya Rp 255 ribu. Sedangkan untuk Padang-Jakarta paling murah Rp 1,059 juta menggunakan Lion Air belum termasuk biaya bagasi.
"Selama Februari saya sudah menerima pesanan tiket Padang-Kuala Lumpur untuk rombongan 20 orang lebih untuk berwisata. Selama 2019, ada peningkatan pembelian tiket ke Malaysia dan setiap hari rata-rata tiga pesanan," ujarnya.
Dia mengatakan, padahal biasanya hanya WNI yang bekerja di Malaysia yang memesan tiket ke Malaysia.
Untuk penerbangan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), kata dia, ke wilayah lainnya di Indonesia paling murah tujuan Batam Rp 738 ribu menggunakan Lion Air. Harganya belum termasuk bagasi.
Pergeseran tren liburan tahun ini dirasakannya berbanding terbalik dibanding tahun lalu. Pada 2018, katanya, kebanyakan pesanan tiket liburan dari Solok Selatan adalah ke Yogyakarta. Kala itu harga tiket Padang-Yogya hanya Rp 694 ribu. Tapi tahun ini untuk penerbangan Padang-Yogyakarta harga tiket paling murah Rp 1,233 juta tanpa bagasi.
Dia menambahkan Untuk pesanan tiket Padang-Jakarta sebetulnya masih normal. Pemesannya kebanyakan masyarakat yang mengurus bisnis, keperluan mendadak, maupun kedinasan.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian, mengatakan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar pada Januari-Februari 2019 menurun drastis 30 hingga 40 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018. Penyebabnya karena tingginya harga tiket pesawat. "Indikator penurunan jumlah kunjungan itu bisa dilihat dari jumlah penumpang di BIM yang berkurang dan tingkat hunian kamar hotel pada Januari 2019," katanya.
Data Dinas Pariwisata setempat, jumlah penumpang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Januari 2019 mencapai 271.674 orang, mengalami penurunan sebesar 29,57 persen dibanding Desember 2018 yang tercatat sebanyak 385.747 orang. Bila dibandingkan dengan bulan Januari 2018, yang tercatat 353.007 orang, jumlah penumpang bulan Januari 2019 mengalami penurunan sebesar 23,04 persen.
Sementara Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan Januari 2019 mencapai rata-rata 44,24 persen atau mengalami penurunan sebesar 14,35 poin dibanding bulan Desember 2018 yang tercatat sebesar 58,59 persen.