Kamis 21 Feb 2019 15:50 WIB

Julie Bishop Pensiun dari Kancah Politik

Bishop telah mewakili daerah pemilihan Curtin sejak 1998.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Julie Bishop.
Foto: ABC News/Adam Kennedy
Julie Bishop.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY --- Mantan menteri luar negeri Australia, Julie Bishop memutuskan untuk mengundurkan diri dari panggung politik. Bishop telah mempertimbangkan kembali keterlibatannya dalam kontestasi pemilihan umum pada Mei 2019, dan lebih memilih untuk mengejar kehidupan di luar politik.

"Menurut saya koalisi Liberal-Nasional akan memenangkan pemilihan berikutnya karena fokus pada hal-hal yang penting bagi rakyat Australia. Dan atas dasar itu, saya telah mempertimbangkan kembali posisi saya... Saya tidak akan memperebutkan kembali kursi Curtin pada pemilihan berikutnya," ujar Bishop seperti dilansir Reuters, Kamis (21/2).

Baca Juga

Sebelumnya, Partai Liberal telah memilih Bishop untuk meraih kursi mewakili daerah pemilihan Curtin, Australia Barat. Dia telah mewakili Curtin sejak 1998. Adapun, sejak mengundurkan diri sebagai menteri, Bishop berada di backbench yakni anggota parlemen biasa tanpa memegang jabatan kabinet atau komisi.

"Merupakan kehormatan besar menjadi anggota terlama bagi Curtin, dan juga wakil pemimpin Partai Liberal. Saya menjadi wanita pertama yang memegang peran tersebut, (dan) selama 11 tahun, lebih dari setengah seluruh karier politik saya," kata Bishop dilansir ABC News.

Bishop juga mengaku bangga bahwa dirinya merupakan wanita pertama yang memperebutkan suara kepemimpinan Partai Liberal, setelah 75 tahun dalam sejarah. Kepergian Bishop merupakan kerugian yang signifikan bagi koalisi. Sebab, dia memiliki popularitas di publik dan piawai dalam penggalangan dana untuk partai.

Bishop tidak banyak bicara ketika meninggalkan gedung parlemen, setelah dia mengumumkan pengunduran dirinya. Dia mengakui akan merindukan dinamisme di parlemen dan politik. "Saya akan sangat merindukan ini," ujar Bishop.

Bishop menjabat sebagai menteri luar negeri dari Septmber 2013-Agustus 2018. Dia tersingkir di putaran pertama kontes kepemimpinan di internal Partai Liberal yang diikuti oleh tiga kandidat, yakni Bishop, Menteri Dalam Negeri Peter Dutton, dan Menteri Keuangan Scott Morrison.

Pada akhirnya, Scott Morrison terpilih sebagai ketua Partai Liberal yang memerintah, dan otomatis menjadikannya sebagai perdana menteri Australia yang baru. Morrison menggantikan Malcolm Turnbull yang mendapat mosi tidak percaya dari partai dan parlemen.

Morrison menyebut Bishop telah memberikan pelayanan yang luar biasa bagi negara. Morrison mengatakan, Bishop selalu membawa semangat yang besar dalam menjalankan perannya di pemerintahan maupun parlemen. "Dia memiliki pribadi yang sangat berkelas," ujar Morrison.

Sementara itu, Pemimpin Oposisi Bill Shorten menggambarkan Bishop sebagai pelopor di bidangnya. Shorten menyoroti peran Bishop ketika terjadi tragedi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak ketika melintas Ukraina. Ketika itu, Bishop mempu memberikan ketenangan bagi keluarga yang sedang berduka.

"Bishop memiliki tekad baja di forum internasional untuk mengejar keadilan, dan dia sangat kuat. Dia telah membuat Australian bangga," ujar Shorten yang juga menjabat sebagai pemimpin Partai Buruh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement