Kamis 21 Feb 2019 16:05 WIB

Kiai Maruf Pasrahkan Format Debat ke KPU

Debat ketiga antarcawapres akan digelar pada 17 Maret 2019.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
KH Ma'ruf Amin Ziarah Makam Syekh Yusuf: Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Ma'ruf Amin (kanan) saat berziarah ke makam Syeh Yusuf di Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (21/2/2019).
Foto: Antara/Yusran Uccang
KH Ma'ruf Amin Ziarah Makam Syekh Yusuf: Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Ma'ruf Amin (kanan) saat berziarah ke makam Syeh Yusuf di Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (21/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Maruf Amin menyerahkan sepenuhnya format serta mekanisme jalannya debat ketiga kepada Komisi Pemilihan Unum (KPU). Maruf mengaku tidak keberatan kalaupun masyarakat atau tamu undangan dipersilakan mengajukan pertanyaan kepada kedua cawapres.

"Kita ikut saja aturan KPU. Gimana KPU, seperti apa kata KPU, keputusannya kita ikuti. Siap saja. Kita ini tidak macam-macam kok," ujar Maruf di Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (21/2).

Mustasyar Pengurus Besar Badhlathul Ulama (PBNU) ini mengatakan, keputusan KPU tentu akan sesuai dengan perundingan antar kedua kubu tim kampanye. Dia mengatakan, keputusan apapun akan menjadi kesepakatan bersama ketika sudah disetujui antara KPU, TKN dan Badan Pemenangan Nasional (BPN)

KPU mengusulkan, agar tamu undangan bisa mengajukan pertanyaan pada debat pemilihan presiden (pilpres) ketiga. KPU tidak akan menihilkan fungsi panelis jika format tersebut benar-benar diberlakukan.

Panelis akan tetap menyusun daftar pertanyaan debat untuk disajikan di sejumlah segmen. Format pertanyaan dari tamu undangan itu rencananya hanya diberlakukan satu segmen.

Usulan KPU RI ini juga baru sebatas gagasan dan belum dibicarakan oleh kedua kubu tim kampanye. KPU masih perlu mengkaji bagaimana uraian usulan tersebut bisa dimatangkan.

Format debat ketiga juga diusulkan agar ada pengurangan jumlah pendukung paslon yang hadir. Usulan ini, muncul setelah BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Bawaslu keberatan dengan riuhnya pendukung kedua capres pada debat kedua yang dinilai mengganggu konsentrasi debat.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengatakan, TKN sebagai tim sukses Jokowi-Maruf, tentu merumuskan proses debat terbaik bagi pasangan calon nomor urut 01. Ma'ruf mengaku tidak pernah meragukan kompetensi wakil TKN dalam diskusi format debat ketiga nanti.

"Jadi kalau saya sama Pak Jokowi itu menerima apa yang menjadi ketentuan itu saja," katanya.

Sementara, debat ketiga Pilpres 2019 pada 17 Maret mendatang mengusung tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat ketiga nanti hanya mempertemukan cawapres kedua kubu, yakni KH. Maruf Amin dan Sandiaga Uno. Debat berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement