Jumat 22 Feb 2019 06:11 WIB

Satria Dewa Studio Luncurkan Film Satria Dewa: Gatotkaca

Gatotkaca akan dibuat serelevan mungkin dengan kondisi sekarang.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Proses pembuatan film Satria Dewa: Gatotkaca.
Foto: Satria Dewa Studio
Proses pembuatan film Satria Dewa: Gatotkaca.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Satria Dewa Studio yang digawangi Rene Ishak telah menyiapkan sebuah kreasi intellectual property (IP) bernama Jagad Satria Dewa (Satria Dewa Universe). Properti ini mencakup film, merchandise, mobile game, komik, dan theme park.

Kreasi pertama yang diluncurkan adalah Satria Dewa: Gatotkaca yang akan rilis pada Februari 2020. Ini merupakan film pertama dari keseluruhan Jagad Satria Dewa. Tujuh film lainnya, yaitu Arjuna, Yudhistira, Bharatayuda, Bima, Nakula Sadewa, Srikandi, dan Kurushetra.

Baca Juga

Gatotkaca menjadi tokoh pertama yang difilmkan karena hasil survei menyatakan sosok tersebut paling banyak diketahui oleh responden. Selain itu, di dunia gim online Gatotkaca menjadi tokoh populer dan paling banyak diunduh. Hal tersebut mengindikasikan Gatotkaca sudah memiliki penggemarnya tersendiri.

Executive Producer Satria Dewa: Gatotkaca, Rene Ishak mengungkapkan latar belakang dibuatnya film tersebut. “Kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa sebagai bangsa Indonesia. Kami ingin menggali lagi potensi budaya Indonesia sebagai inspirasi untuk dibangkitkan kembali dan menyebarluaskan nilai-nilainya kepada generasi milenial Indonesia,” ujar Rene dalam konferensi pers peluncuran Satria Dewa Gatotkaca di Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (21/2).

Gatotkaca akan dibuat serelevan mungkin dengan kondisi sekarang dan bukan film periodik. Jadi, anak muda dapat terkoneksi dengan karakter Gatotkaca.

photo
Foto: Satria Dewa Studio

Ia mengungkapkan sasaran film Satria Dewa: Gatotkaca adalah generasi milenial dan keluarga. Rene ingin inspirasi budaya Indonesia lebih mudah dan bisa diterima secara luas oleh generasi muda sekarang melalui pendekatan kreasi IP.

“Kita mesti sadar kita bersaing secara global. Jadi memang perlu racikan yang berbeda untuk generasi sekarang,” katanya.

Satria Dewa Studio juga menggandeng Caravan Studio dan MAGMA Entertainment untuk menggarap Satria Dewa: Gatotkaca. Chris Lie dari Caravan Studio bertanggung jawab terhadap keseluruhan artwork dari film ini. Sedangkan sutradara Charles Gozali dan produser Linda Gozali dari Maga Entertainment bertanggung jawab untuk memproduksi Satria Dewa: Gatotkaca sampai siap tayang.

Chris Lie mengaku memang menyukai wayang. Maka dari itu, ia membuat komik-komik wayang.

Bagi Chris terlibat dalam proyek Satria Dewa:Gatotkaca sangat menyenangkan sekaligus menantang. “Hal pertama jelas adalah ini bukan memfilmkan wayang atau memindahkan wayang ke film. Tetapi wayang dan tokohnya menajdi inspirasi. Mereka hadir di masa kini,” ujarnya.

photo
Foto: Satria Dewa Studio

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement