REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Majelis Taklim Nurul Mustofa Pimpinan Habib Hasan bin Ja’far menggelar zikir akbar yang bertajuk 'Senandung Shalawat dan Dzikir Nasional, serta Do’a untuk Keselamatan Bangsa'. Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar mengatakan kegiatan ini mengambil tema “Meningkatkan Peran Ulama untuk Memperkuat Ukhuwah Umat Dalam Bingkai NKRI”.
Munahar mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan Kamis (21/2) bertepatan dengan 16 Jumadil Awwal 1440 H di Monumen Nasional Jakarta Pusat. Kegiatan ini, kata KH Munahar akan diikuti oleh 50 ribu ulama, umara dan jamaah umat Islam di wilayah DKI Jakarta. Dia menjelaskan, Senandung Shalawat dan Dzikir, adalah sarana yang tepat untuk membebaskan manusia dari egosentris. “Karena esensinya zikir adalah bagaimana mejadikan manusia semakin sadar akan hakikat kemanusiaan,” jelas Munahar.
Munahar menjelaskan, dengan kegiatan ini, insya Allah akan menyadarkan umat untuk menghargai pentingnya rasa persatuan dan kesatuan. Munahar juga menegaskan, kegiatan yang digagas oleh MUI DKI Jakarta ini murni untuk menjalin ukhuwah dan tidak sama sekali bermuatan politis. “Hal ini perlu ditegaskan agar tidak menjadi polemik nantinya,” tegas Kiai Munahar.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Pusat, Zainut Tauhid mengatakan, acara doa bersama bertajuk 'Munajat 212 Mengetuk Pintu Langit Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa dan Agama' yang diakan MUI DKI Jakarta ini merupakan perbuatan yang mulia, apalagi hal tersebut ditujukan untuk keselamatan bangsa dan negara.
“Harapan kami acara tersebut terlaksana dengan lancar, tertib, khidmat dan benar-benar diisi dengan kegiatan keagamaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarrub ilallah),” kata Zainut Tauhid saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (21/2).