REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP Marsudi akan menghadiri Sidang Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) pekan depan di Jenewa, Swiss. Dalam perhelatan itu, Menlu akan mengampanyekan Indonesia untuk menjadi anggota Dewan HAM periode 2020 hingga 2022.
Direktur HAM dan Kemanusiaan Achsanul Habib mengatakan, kampanye agar anggota Dewan HAM PBB telah dilakukan dari awal tahun. Kampanye juga akan dilakukan pada Mei di acara presidensi Dewan HAM pada Juni di Jenewa dan puncaknya September di New York.
"Pemilihan negara anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022 akan dilakukan pada November 2019, sejauh ini kita paling unggul mewakili Asia-Pasifik. Kampanye juga dilakukan dari perwakilan Indonesia di seluruh dunia," ujar Achsanul di Jakarta, Kamis (21/2).
Negara-negara yang turut mencalonkan diri dan menjadi saingan Indonesia untuk menjadi anggota Dewan HAM PBB di antaranya Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Iran. Achsanul mengatakan, Indoneisa optimistis untuk menjadi anggota Dewan HAM PBB.
Sejarah Indonesia yang concern pada isu HAM sudah dilakukan Indonesia dengan mendirikan Komnas HAM pada 1993. Dia menambahkan, Indonesia sudah empat kali menjadi Dewan HAM pada 2008. Indonesia juga kerap diminta mewakili kegiatan dunia yang berkelidan dengan HAM.
"Dengan modal yang Indonesia miliki cukup baik, kita optimis. Jika melihat kompetitor negara-negara kita juga optimisme dari negara-negara tradisional yang selalu mendukung," ujar Achsanul.
Selain itu, dukungan juga hadir dari sembilan negara ASEAN, Amerika Latin, bahkan di Eropa. Menurutnya negara-negara tersebut memiliki pandangan yang postif tentang peran dan aktivitas Indoneisa di HAM.