REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga bagian dari Grup Bank Dunia yakni International Finance Corporation (IFC) mendukung pengembangan bisnis ramah lingkungan melalui paket pinjaman kepada Trans Corpora yang merupakan anak usaha dari CT Corpora. Pinjaman tersebut senilai 275 juta dolar AS.
Fasilitas pinjaman itu diberikan untuk mendukung pengembangan bisnis Trans Corp di sektor ritel, pariwisata, dan properti di seluruh Indonesia. Investasi tersebut juga akan digunakan untuk mendukung pengembangan gerai ritel Trans Corp di 25 kota sampai dengan 2025.
Investasi tersebut dinilai akan mendorong pengembangan jaringan ritel modern di Indonesia demi memperluas akses konsumen terhadap produk-produk yang berkualitas. Investasi itu diharapkan pula dapat mendorong pengembangan jaringan distribusi lokal, dengan melibatkan lebih banyak lagi pemasok lokal dan usaha kecil menengah (UKM).
Ekspansi Trans Corp di sektor ritel ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari 30 ribu lapangan kerja baru di Indonesia. Melalui sektor ini, Trans Corp pun bekerja sama dengan lebih dari 6.000 pemasok yang hampir 70 persen di antaranya merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Di samping itu, secara tidak langsung diperkirakan sekitar 23 ribu lapangan kerja akan tercipta di sektor pertanian dan distribusi. “Kami merasa bangga dapat menjalin kerjasama dengan lembaga dunia terkemuka yang memiliki pengalaman, jaringan, dan pengetahuan yang luas seperti IFC," ujar Chairman CT Corp Chairul Tanjung melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id pada Kamis, (21/2).
Dukungan IFC ini, kata dia, akan membantu perusahaan mengembangkan usaha dan menghadirkan produk dan layanan yang inovatif kepada para konsumen sekaligus berinvestasi pada masa depan mereka. Hal itu dengan menerapkan praktek bisnis yang lebih berkesinambungan.
Sejalan dengan prioritas strategis Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata, yang didukung oleh pinjaman Bank Dunia senilai 300 juta dolar AS, fasilitas pinjaman IFC itu juga akan digunakan untuk membantu Trans Corp mengembangkan usahanya di sektor pariwisata. Melalui kerja sama dengan Accor, sebuah perusahaan manajemen hotel berskala internasional, Trans Corp berencana membangun 30 hotel baru dengan hampir 6.000 kamar di seluruh Indonesia.
Trans Corp pum sedang membangun lebih dari 10 ribu unit apartemen berharga terjangkau di berbagai lokasi guna memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat kelas menengah. Hal itu sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi defisit hunian yang tengah dihadapi Indonesia.
Trans Corp mengimplementasikan konsep bangunan ramah lingkungan senilai sekitar 275 juta dolar AS yang memenuhi standar EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) dari IFC. Seperti diketahui, bangunan dan gedung di Indonesia merupakan pengguna energi terbesar ketiga yang diperkirakan mengkonsumsi sekitar 27 persen dari total konsumsi energi nasional. Jika tidak dikelola dengan baik, konsumsi energi dari gedung dan bangunan tersebut berpotensi meningkat hingga mencapai 39 persen dari total energi pada 2030.
“IFC senang dapat menggandeng kelompok usaha terkemuka seperti CT Corp. Paket pembiayaan ini bertujuan untuk memaksimalkan pengembangan sektor swasta guna mendukung salah satu tujuan utama IFC yaitu menciptakan lapangan kerja,” ujar Regional Vice President IFC untuk Asia & Pasifik Nena Stoiljkovic.
”Dengan mendorong inovasi dan investasi dari sektor swasta, Indonesia dapat memacu pertumbuhan ekonomi melalui berbagai macam proyek yang kesinambungan,” katanya. Lebih lanjut, kemitraan antara IFC dan CT Corp terjalin ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh CEO dari IFC Philippe Le Houerou dan Chairul Tanjung pada Oktober 2018.