REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta pengelola kompleks Jakabaring Sport City (JSC) di Palembang bersiap jika Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Ini menyusul pengajuan resmi secara tertulis dari Indonesia kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Swiss pada 11 Februari lalu.
"Tuan rumah penyelenggara tidak boleh sembarangan memasukkan cabang olahraga karena cabang olahraga Olimpiade berjumlah 32 dan itu wajib ada," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto merujuk penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, dalam keterangan tertulis Kemenpora yang diterima Antara di Jakarta, Kamis (21/2).
Indonesia, lanjut Gatot, telah menggelar Asian Games 2018 dengan total 40 cabang olahraga, termasuk cabang olahraga dari Asia Selatan dan Asia Barat. "Meskipun menjadi tuan rumah, kita harus tetap bekerja keras untuk mencapai prestasi," katanya.
Keraguan terhadap prestasi bidang olahraga Indonesia muncul jelang penyelenggaraan Asian Games ke-18 itu menyusul kontingen Indonesia menduduki peringkat 17 dalam Asian Games Incheon 2014.
"Berkat doa masyarakat, kontingen Merah-Putih meraih peringkat ke-4 dengan total 31 medali emas dalam Asian Games 2018. Padahal, pemerintah hanya menargetkan 16 emas," ujar Gatot.
Gatot menambahkan dukungan pemerintah pada bidang olahraga nasional, salah satunya, pemberian bonus sebesar Rp1,5 miliar bagi peraih medali emas Asian Games 2018.
"Jumlah bonus itu tanpa dipotong pajak dan langsung masuk rekening masing-masing atlet. Bonus itu juga memotivasi para orang tua agar anak-anak mereka juga menjadi atlet," katanya.
Sebelumnya, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berharap Indonesia mampu memperbanyak penyelenggaraan kejuaraan-kejuaraan olahraga tingkat internasional sebagai persiapan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
"Langkah selanjutnya setelah pengajuan resmi sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 adalah Indonesia sering menggelar kejuaraan cabang olahraga bertaraf internasional, sehingga menjadi promosi Tanah Air," kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir.
Erick juga berharap federasi-federasi olahraga di Indonesia melakukan lobi ke federasi internasional dan persiapan dengan mengajukan diri sebagai tuan rumah kejuaraan-kejuaraan internasional.
Duta Besar Republik Indonesia Bern Muliaman D Hadad telah menyerahkan surat asli Presiden Joko Widodo kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach terkait keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Surat itu disampaikan Dubes Muliaman melalui Sekretariat IOC di Lausanne, Swiss, pada 11 Februari.
Dalam pertemuan Dubes Muliaman, Direktur Eksekutif Christophe Dubi menyampaikan respons positif terhadap pengajuan resmi Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade.