REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Chelsea Maurizio Sarri mengakui, timnya tampil buruk pada babak pertama saat menjamu Malmo pada leg kedua babak 32 besar Liga Europa di Stamford Bridge, Jumat (22/2) dini hari WIB. Keadaan menjadi lebih mudah pada babak kedua. Chelsea mengamankan kemenangan 3-0 lewat tiga gol pada babak kedua untuk lolos ke babak 16 besar.
"Saya pikir, kami bermain 30 menit pertama tanpa rasa percaya diri, gugup. Kami tidak dapat menggerakkan bola dengan sangat cepat dan kami berada dalam masalah akibat tekanan mereka," kata Sarri, dikutip dari Sky Sports.
Namun, menurut Sarri, Chelsea bermain sedikit lebih baik pada 15 menit terakhir babak pertama. Setelah gol pertama tercipta pada menit ke-55, the Blues tampil semakin baik.
"Kami mulai menggerakkan bola dengan sangat cepat dengan percaya diri," jelas dia.
Menurutnya, tidak mudah bagi pasukannya untuk memainkan pertandingan itu dan dia memahami kondisi tersebut. Sebab, sebelumnya Chelsea menelan sederet hasil buruk di kompetisi domestik. Akan tetapi, sebenarnya Sarri hanya mengkhawatirkan sisi ofensif timnya. "Kami tidak bisa memainkan sepak bola kami tanpa percaya diri," ujarnya.
Olivier Giroud membuka gol pada menit ke-55. Chelsea mendapatkan keuntungan setelah bek Malmo Rasmus Bengtsson diusir keluar lapangan akibat kartu kuning kedua. Semenit berselang, Ross Barkley memperbesar keunggulan Chelsea menjadi 2-0.
Barkley yang baru mencetak gol ditarik oleh Sarri yang kemudian memasukkan Jorginho. Para penggemar Chelsea mencemooh Jorginho saat memasuki lapangan. Tapi, kata Sarri, kehadiran sang playmaker membuat permainan timnya makin baik hingga pada menit ke-84 Callum Hudson-Odoi mencetak gol ketiga.
"Saya pikir, dalam 30 menit pertama kami mengerti mengapa Jorginho sangat penting bagi tim kami. Kami dalam kesulitan untuk keluar dari setengah lapangan karena tekanan mereka. Dengan Jorginho, itu jadi lebih muda," kata dia membela pemain andalannya saat di Napoli.