Jumat 22 Feb 2019 14:11 WIB

Disdikpora Denpasar Gelar Lomba Nyurat Aksara Bali

Lomba ini diikuti 425 siswa SD dan SMP di Bali.

Salah satu tujuan wisata di Pulau Bali/Ilustrasi
Foto: www,dephut.go.id
Salah satu tujuan wisata di Pulau Bali/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Bali, menyelenggarakan lomba Nyurat (menulis) Aksara Bali. Lomba ini diikuti 425 siswa SD dan SMP serangkaian HUT ke-231 Kota Denpasar tahun 2019.

Sekretaris Disdikpora setempat Anak Agung Made Wijaya Asmara mengatakan dalam rangka menyambut HUT ke-231 Kota Denpasar turut dilaksanakan lomba "nyurat" aksara Bali. Langkah tersebut juga sebagai pelestarian kebudayaan, khususnya dibidang menulis aksara Bali.

Adapun lomba yang digelar Kamis (21/2) tersebut dibagi atas dua kategori, yakni kategori SD dengan materi "nyurat" menggunakan media kertas dan kategori SMP dengan materi menulis menggunakan media daun lontar (daun enau).

"Selain untuk menyambut perayaan HUT Kota Denpasar, lomba "nyurat aksara" Bali ini juga bertujuan untuk melestarikan seni, budaya dan kesusastraan Pulau Dewata," katanya.

Lebih lanjut Agung Wijaya menjelaskan, kesusastraan Bali saat ini merupakan hal yang penting untuk diketahui. Karena Bahasa Bali kini telah diatur dalam Peraturan Gubernur Bali. Sehingga keberadaan Bahasa Bali dan elemen terkait didalamnya harus tersosialisasikan dengan baik sejak dini.

Agung Wijaya juga berharap, ajang lomba "nyurat" ini bukan saja menjadi ajang untuk mencari juara, melainkan lebih kepada pembinaan berkelanjutan bagi generasi muda tentang pentingnya bahasa, aksara dan sastra Bali.

"Melalui lomba nyurat aksara Bali ini kami berharap dapat menjadi ajang edukasi dan pengenalan bahasa, aksara dan sastra Bali sejak dini sebagai upaya pelestarian dan pengembangan Bahasa Bali," ucapnya.

Sementara itu, seorang peserta Ni Made Nia Andini mengaku senang dapat menjadi bagian pelestarian seni budaya Bali dengan mengikuti lomba "nyurat aksara Bali".

"Iya senang bisa ikut ambil bagian dalam melestarikan tulisan Bali yang tentunya sangat jarang orang bisa, dan semoga ke depannya kegiatan ini dapat terus dilaksanakan," katanya.

Adapun lomba "Nyurat Bahasa Bali" yang menjadi fokus penilaian, yakni kerapian tulisan, pasang pageh, kebenaran tulisan serta kesesuaian penggunaan aksara dan keindahan. Lomba tersebut memperebutkan juara I, II, III serta harapan I, II, III untuk masing-masing kategori putera dan puteri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement