Sabtu 23 Feb 2019 04:04 WIB

Segera Meminta Maaf

Maha Adilnya Allah. Setiap perbuatan pasti ada nilainya.

Takwa (ilustrasi).
Foto: alifmusic.net
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Arifin Ilham

Maha Adilnya Allah. Setiap perbuatan pasti ada nilainya. Ada balasan dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Inilah yang membuat hamba beriman senantiasa berhati-hati dalam bertutur kata dan bersikap di dunia yang sebentar ini.

Simaklah Kalam Allah ini dengan iman, "Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih." (QS asy-Syura, 42). Rasulullah Saw bersabda, "Kezaliman itu ada 3 macam; kezaliman yang tak berampun, kezaliman yang berampun, dan kezaliman yang tidak dibiarkan oleh Allah."

Adapun kezaliman yang tidak berampun adalah syirik. Firman Allah SWT, "Sesunggahnya syirik itu kezaliman yang amat besar!" (QS Luqman: 13). Betapa beratnya kezaliman syirik ini karena Allah tidak berkenan membuka ampunan-Nya; selama tidak menobatinya dengan serius, taubatan nashuha.

Adapun kezaliman yang dapat diampunkan Allah adalah kezaliman seseorang hamba terhadap dirinya sendiri di dalam hubungan dia terhadap Allah, Tuhannya. Sebuah upaya menutup episode kesalahan dengan aneka kebaikan dan ketaatan yang sempurna kepada Allah dan Rasul-Nya. Sementara, kezaliman yang tidak dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman seorang hamba terhadap sesama mereka. Karena dipastikan akan ada saling tuntut. Mereka yang dizalimi akan menuntut keadilan Allah di Hari Pembalasan nanti. Demikian diwartakan Imam al-Bazaar dan ath-Thayaalisy.

Karena itu, dalam hal kita membangun hubungan sosial, seyogianya kita saling memahami beratnya perbuatan zhalim antarsesama itu. Jangan pernah lisan dan tangan kita menyakiti saudara kita.

Segeralah kita saling meminta maaf dan mengulur maaf. Karena sesaleh apa pun kita kalau kita menyakiti dan menzalimi saudara kita tanpa hak, maka Allah pun tidak meridhai kita. Dan, itu artinya Allah tidak membuka maaf-Nya selama kita belum dapat maaf dari saudara kita yang tersakiti oleh kita.

"Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan dan harta atau lain-lainnya, hendaknya segera meminta halal dan maafnya sekarang juga, sebelum datang suatu hari yang tiada manfaatnya harta dan dinar atau dirham. Jika ia punya amal shalih, akan diambil menurut penganiayaannya, dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya untuk ditanggungkan kepadanya." (HR Bukhori Muslim).

Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa kami, berilah kami kesempatan minta maaf pada saudara kami yang pernah kami sakiti agar mereka tidak menuntut kami di hadapan-Mu, Aamiin. Dalam perjalanan kembali ke Penang untuk medical check-up, Arifin mohon dimaafkan lahir dan batin. Kembali hati kita putih dan saling mengikhlaskan atas kata dan ujaran juga perbuatan yang melukai kebeningan hati semua ikhwah. Uhibbukum fillah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement