REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Hujan lebat yang terjadi dalam pekan ini mengakibatkan longsor dan banjir di Kecamatan Beji, Tapos, dan Cilodong. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Depok tidak lepas dari ancaman bencana.
Untuk itu, Baznas Kota Depok mengadakan kegiatan penanganan bencana dan edukasi pengurangan risiko bencana bagi pelajar di sekolah-sekolah dengan program bertajuk Baznas Tanggap Bencana (BTB) Kota Depok Goes to School. Hadir 350 pelajar yang diselenggarakan di SMAN 8, Cilodong, Depok, Jumat (22/2).
Wakil Komandan BTB Kota Depok, Taufik Ibrahim, menjelaskan persiapan dalam menghadapi bencana setidaknya perlu diketahui para pelajar. "Perlu mengenali tempat kita berada, mempersiapkan tas siaga yang berisi surat-surat penting dan bahan makanan minimal untuk dua hari ke depan, mencatat nomor-nomor penting seperti Polisi, TNI, Damkar, PMI dan RS." ujar Ibrahim di Depok, Jumat (22/2).
Pihaknya, lanjut Ibrahim dengan cepat merespons kejadian bencana di Perum Tirta Mandala, Kecamatan Cilodong. "Nah, perlu para pelajar mengetahui cara penaganan bencana. Inilah pentingnya kegiatan ini dilakukan," tutur Ibrahim.
Dia menambagkan, pihak Baznas membutuhkan banyak relawan untuk membantu penanganan bencana. "Untuk menjadi relawan yang harus dimiliki siswa, utamanya adalah mental siap menghadapi segala kemungkinan, selain persiapan alat bantu bencana yang harus digunakan. Berikutnya kita dapat bekerja sama untuk melakukan simulasi bencana saat mereka di kelas untuk melihat kesiapan murid-murid menghadapi bencana," jelas Ibrahim.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMAN 8, Cilodong, Depok, Eka Mustika, M.Pd menyambut baik program BTB Goes To School. "SMAN 8 Depok salah satu visinya berbudaya lingkungan jadi kami selalu mengadakan kegiatan di hari-hari peringatan lingkungan. Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2019 ini kami mengadakan tiga kegiatan yakni lomba penanaman bibit, donor darah dan edukasi tanggap bencana oleh Baznas Depok," ujar Eka.