Jumat 22 Feb 2019 16:57 WIB

ESDM: Penemuan Lapangan Baru Pangkas Defisit Migas

Defisit migas pada 2050 diprediksi akan semakin membengkak.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Kegiatan eksplorasi (ilustrasi)
Foto: pertamina EP
Kegiatan eksplorasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan penemuan giant discovery lapangan baru mampu memangkas defisit migas yang terjadi pada 2025. Setiap lapangan baru akan dimaksimalkan produksinya melalui kerja sama dengan operator.

"Tentu penemuan itu mampu memangkas dengan penemuan baru akhir-akhir ini,  namun mampu memangkas berapa persen ini masih kita hitung dan optimalkan kemampuan operasionalnya," kata Arcandra Tahar usai meresmikan Lampu Tenaga Surya di Universitas Andalas, Padang, Jumat (22/2).

Sebelumnya, Arcandra menyampaikan apresiasinya kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Repsol atas penemuan giant discovery di Wilayah Kerja Sakakemang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan pengeboran Sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X) yang menemukan potensi cadangan mencapai 2 triliun kaki kubik (Tcf) gas.

"Ini adalah (penemuan cadangan) yang kedua terbesar setelah di (Blok) Corridor. Semoga nanti di sekitar area ini ditemukan cadangan-cadangan baru, termasuk WK baru, South Sakakemang, yang berdekatan dengan Sakakemang. Semoga Repsol bisa beruntung juga mendapatkan cadangan yang lebih dari di Sakakemang," ujar Arcandra.