Jumat 22 Feb 2019 18:44 WIB

Sinergi, Holding Perkebunan Tingkatkan Komoditas Strategis

Holding perkebunan menargetkan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp 80 triliun.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Pekerja memetik pucuk daun teh di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI, Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Senin (14/1/2019).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Pekerja memetik pucuk daun teh di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI, Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Senin (14/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara berkomitmen berperan aktif dalam mendorong ketahanan energi melalui program green diesel B20-B100. Caranya, adalah dengan memaksimalkan sinergi dengan BUMN bidang energi.

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN Holding) Dolly P Pulungan mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada pengembangan komoditas perkebunan strategis nasional yaitu kelapa sawit, karet, gula, teh, kopi dan kakao. Terutama mengembangkan industri hilir  berbasis komoditas utama.

Pengembangan ini juga untuk menjawab kebutuhan nasional terutama biofuel/ green diesel melalui kerja sama Pertamina dengan menyediakan bahan baku CPO 1,2 juta ton sedangkan sisanya 1,1 juta ton akan diekspor untuk menambah devisa negara.

Ia mengatakan, saat ini perseroan sedang menjalankan proses transformasi untuk menjadi perusahaan perkebunan nasional yang berkontribusi bagi negara. Sesuai rencana jangka panjang pada 2022 ditargetkan memberikan kontribusi PDB sebesar Rp 80 triliun.