Jumat 22 Feb 2019 21:00 WIB

Pemadaman Listrik Bergilir Terjadi Lagi di Lampung

Operasional PLTA dihentikan akibat terjadinya longsor.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Listrik Padam (ilustrasi)
Foto: Antara/Basri Marzuki
Listrik Padam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sudah lama tidak mati lampu, pemadaman listrik bergilir terjadi lagi di wilayah Provinsi Lampung, Jumat (22/2) malam. Pemadaman berlangsung pada waktu beban puncak waktu Maghrib hingga maksimal tiga jam lamanya. Warga mengeluhkan pemadaman tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

“Seharusnya PLN memberitahukan sebelumnya kepada masyarakat, bisa lewat media massa atau media sosial agar masyarakat bisa bersiap-siap,” kata Lina, warga Sumber Rejo, Kemiling, Bandar Lampung, Jumat (22/2).

Baca Juga

Ibu dua anak tersebut, tidak menyiapkan perangkat untuk menyalakan penerangan, saat mati lampu di rumahnya. Apalagi saat listrik padam, hujan turun deras sehingga tidak bisa membeli alat penerangan seperti lilin atau lampu darurat.

Dalam keterangannya, Jumat (22/2), PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung merilis pemadaman listrik terjadi karena Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Way Besai dinonaktifkan. Penghentian operasional PLTA Way Besai tersebut, karena terjadi longsor di lingkungan pembangkit.

Menurut Pelaksana Tugas Manajer Komunikasi PT PLN UID Lampung Junarwin, tanah longsor di sekitar pembangkit PLTA Way Besai menyebabkan banyak sampah masuk wilayah pembangkit dan menyebabkan air bendungan yang mengalir kotor dan keruh.

Kondisi air yang keruh dan bercampur sampah-sampah tersebut tidak direkomendasikan untuk mengoperasikan turbin di PLTA Way Besai. Akibat dari kondisi tersebut PLTA Way Besai dengan terpaksa dinonaktifkan sementara.

Kondisi pembangkit tersebut mengakibatkan daya mampu listrik di Lampung saat ini menjadi sebesar 918 megawatt (MW), sedangkan kondisi beban puncak untuk Provinsi Lampung sebesar 978 MW. Dengan demikian kondisi kelistrikan Lampung saat ini tengah mengalami defisit daya sebesar 60 MW. Menurut dia, kemungkinan akan kembali terjadi pemadaman dengan durasi waktu maksimal hingga tiga jam selama proses pemulihan.

“Adapun upaya pemulihan yang dilakukan oleh PLN yakni PLN saat ini sedang melaksanakan percepatan pembersihan sampah-sampah di waduk di saluran masuk dan keluarnya air di PLTA Way Besai serta proses pengerukan sedimentasi. Pelaksanaan upaya tersebut diperkirakan akan selesai dalam waktu 7 hari kedepan,” ujar Junarwin, Jumat (22/2).

Selama masa pemulihan, PLN akan melakukan pemadaman listrik secara bergilir di wilayah Lampung Barat yang dilayani PLTA Way Besai, pada beban puncak antara pukul 17.00 sampai 22.00 dengan durasi pemadaman masimal tiga jam. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement