REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK— Sekitar 100 santriwan dan santriwati dari perwakilan berbagai pondok pesantren yang ada di Kota Depok mengikuti kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bagi Santri yang digelar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok, Jumat (22/2).
Ketua Bawaslu Jawa Barat (Jabar), Abdullah, berharap para santri dapat membantu melakukan proses pengawasan dan penyadaran politik kepada masyarakat setelah mengikuti acara sosialisasi ini.
"Kami mengajak para santri membangun warna baru dalam pemilu dengan tidak tergoda politik uang, isu SARA dan narasi kebencian. Kami berharap agar Bawaslu dan pesantren saling bersinergi demi menghasilkan pemilu berkualitas, berintegritas, dan demokratis," ujar Abdullah.
Ketua Bawaslu Kota Depok, Luli Barlini, mengatakan dalam sejarah pergerakan demokrasi santri memiliki kontribusi yang besar, oleh karena itu peran santri juga diharapkan dalam pelaksanaan pemilu.
"Oleh sebab itu kami mengajak para santri untuk menjadi pengawas partisipatif, untuk mewujudkan pemilu yang demokratis dan berintegritas," kata Luli. Rusdy Nurdiansyah