Jumat 22 Feb 2019 23:55 WIB

Menlu Sebut Diplomasi Indonesia Sangat Dihormati Negara Lain

RI selama ini berkontribusi pada perdamaian, kemanusiaan, dan kesejahteraan.

 Johannes Award 2019. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kiri) berfoto bersama dengan Dekan Fakultas Teknik UGM Nizam (kiri) dan Rektor UGM Panut Mulyono (kedua kanan) seusai menerima Herman Johannes Award 2019, saat peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (22/2/2019).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Johannes Award 2019. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kiri) berfoto bersama dengan Dekan Fakultas Teknik UGM Nizam (kiri) dan Rektor UGM Panut Mulyono (kedua kanan) seusai menerima Herman Johannes Award 2019, saat peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (22/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan diplomasi Indonesia sangat dihormati negara lain karena politik luar negeri Indonesia dilakukan secara bebas aktif dan bermartabat. 

"Mereka menghormati politik luar negeri Indonesia karena dilakukan secara bebas aktif, bermartabat, menghormati prinsip-prinsip dan nilai yang tercantum dalam piagam PBB," kata Menteri Retno seusai menerima "Herman Johannaes Award" di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Jumat (22/2).

Baca Juga

Menurut Retno, Indonesia melalui politik luar negerinya dihormati negara lain karena selama ini konsisten berkontribusi pada perdamaian, kemanusiaan, dan kesejahteraan.

Kontribusi nyata itu, kata dia, tidak hanya diwujudkan di lingkar kawasan tetapi juga pada tataran dunia.

"Karena Indonesia juga selalu ingin menjadi bagian dari penyelesaian masalah dan bukan bagian dari masalah itu sendiri," ujar Retno.

Selain itu, menurut dia, saat ini jejak politik luar negeri Indonesia sangat tampak di kancah dunia terutama untuk diplomasi perdamaian dan diplomasi kemanusiaan.

Selama ini Indonesia aktif membantu Palestina, Afghanistan, Myanmar, dan Bangladesh dalam isu-isu kemanusiaan. Indonesia juga aktif dalam kerja sama pemberantasan radikalisme dan terorisme. 

"Indonesia aktif dalam dialog lintas agama, serta menyebarkan Islam yang damai dan toleran," tutur dia.

Meski demikian, Retno menegaskan bahwa diplomasi tidak hanya dilakukan oleh para diplomat saja, melainkan harus didukung seluruh komponen anak bangsa.

Berkat dukungan seluruh anak bangsa, menurut dia, Indonesia telah terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sejak 1 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020.

"Oleh karena dukungan anak bangsa bendera Indonesia kembali berkibar di depan ruang Dewan Keamanan PBB," kata dia.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement