REPUBLIKA.CO.ID, PHNOMPENH -- Pelatih tim nasional Kamboja U-22, Felix Agustin Dalmas, mengaku tak menyesali keputusannya untuk selalu mengubah pendekatan permainan dalam tiga pertandingan penyisihan Grup B Piala AFF U-22. Taktik yang diterapkan Dalmas pada laga pamungkas berhasil dimentahkan oleh Indonesia Stadion Nasional Phnom Penh, Kamboja, Jumat (22/2) malam. Alhasil, Kamboja menanggung kekalahan 0-2 di hadapan puluhan ribu pendukung sendiri oleh dwigol Marinus Wanewar.
"Kami mencoba pendekatan baru lagi di pertandingan kali ini. Tentu saja pertandingan yang baik ini kemudian berjalan sulit bagi kami, tapi kami tetap peringkat pertama dan kekalahan ini menjadi pelajaran serta pengalaman berharga bagi para pemain," kata Dalmas usai laga.
Felix juga menepis anggapan bahwa ia melepaskan pertandingan ketiga karena Kamboja sudah berstatus lolos ke semifinal sekaligus menjadi juara Grup B. Menurut dia, para pemainnya telah melakukan yang terbaik untuk bisa menerapkan pendekatan permainan yang ia arahkan, kendati akhirnya tetap menelan kekalahan.
"Terkadang Anda menang, terkadang Anda kalah, meskipun sudah berusaha sebaik mungkin," katanya.
Di sisi lain, ia juga menilai Indonesia tampil sangat solid sepanjang laga di semua lini. Menurut dia, kekuatan mereka tidak tergantung pada satu atau dua pemain saja.
"Mereka tampil solid dari depan hingga belakang," ujar pelatih asal Argentina itu.
Kendati demikian, Felix mengaku tidak kapok untuk melakukan perubahan pendekatan permainan, termasuk yang sudah ia rencanakan ketika menghadapi Thailand pada babak semifinal, Ahad (24/2).
Tentu saja, pria yang juga menjabat sebagai asisten pelatih timnas senior Kamboja itu tak mau membeberkan strategi yang ia siapkan untuk membendung Thailand, tim yang berstatus sebagai juara bertahan jika menghitung turnamen usia muda AFF yang pernah terselenggara pada 2005 dengan format U-23 itu.
Dalmas memang kerap melakukan rotasi dalam jumlah besar dari satu laga ke laga lainnya.
Di laga kedua misalnya, ia melakukan 10 pergantian susunan pemain dibandingkan laga perdana menghadapi Malaysia. Sedangkan melawan Indonesia, sebanyak enam pemain dirotasi.
"Mungkin saja ada kejutan ketika melawan Thailand, kita lihat saja nanti," pungkas pelatih yang setia mendampingi Kamboja U-22 di tepi lapangan meski harus menggunakan alat bantu penyangga cedera kaki kirinya.