Sabtu 23 Feb 2019 14:25 WIB

ACT Bangun MTS Darussalam Sigi yang Terdampak Gempa

Keseluruhan biaya pembangunan madrasah ditanggung ACT.

Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah pengungsi korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi berada di sekitar hunian atau shelter sementara di Kawasan Integrated Community Shelter (ICS) bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (8/12/2018).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah pengungsi korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi berada di sekitar hunian atau shelter sementara di Kawasan Integrated Community Shelter (ICS) bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (8/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI— Siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Darussalam di Desa Lolu Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hingga kini masih belajar di tenda-tenda sebagai kelas darurat.

"Iya, belum ada ruang kelas belajar. Siswa-siswi masih belajar di tenda," kata guru MTs Darussalam Anwar, di Sigi, Sabtu (23/2).

Baca Juga

Gedung dan ruang kelas belajar madrasah itu tidak digunakan karena rusak terdampak gempa dan likuifaksi yang terjadi pada 28 September 2018.

Saat bencana itu menghantam wilayah Sigi, MTs Darussalam menjadi salah satu sekolah yang paling terdampak bencana gempa dan likuifaksi.