Sabtu 23 Feb 2019 15:51 WIB

Nigeria Gelar Pemilu yang Tertunda

Beberapa jam usai TPS dibuka, beberapa terduga pemberontak menyerang kota Geidam.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolanda
Pemilu Nigeria
Foto: AP
Pemilu Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Nigeria menggelar pemilihan presiden yang sebelumnya sempat tertunda. Lembaga independen Komisi Pemilu Nasional Nigeria (INEC) membuka tempat pemungutan suara (TPS) pada pukul 08.00 waktu setempat, Sabtu (23/3).

Semua orang ingin mengetahui apakah INEC berhasil mengatasi masalah pengiriman logistik seperti kotak suara, surat suara, dan barang-barang lainnya ke 120 ribu TPS di seluruh Nigeria tempat waktu. Karena masalah itu yang membuat pemungutan suara ditunda sebelumnya. 

Teknisi teknologi informasi (IT) harus mengkonfigurasi ulang 180 ribu mesin biometrik yang digunakan untuk memeriksa kartu identitas memastikan pemilih memiliki hak pilih. Pada 16 Febuari lalu komisi pemilu Nigeria menunda pemungutan suara selama satu pekan karena masalah pengiriman logistik. 

Partai yang berkuasa All Progressives Congress (APC) dan oposisi utama mereka People's Democratic Party (PDP) saling menuduh lawan mereka berkonspirasi dengan INEC. Melalui televisi Presiden Muhammadu Buhari meminta rakyatnya untuk datang TPS dan menggunakan hak pilih mereka.

Buhari yang juga maju untuk jabatan periode keduanya ini memastikan pemilihan akan berjalan dengan aman. Ia meminta rakyat Nigeria untuk percaya dengan INEC. 

"Jangan takut dengan rumor kekerasan dan kerusuhan, badan keamanan kami sudah bekerja dengan rajin untuk memastikan langkah-langkah yang memadai sudah dilakukan, Anda dapat memilih dalam atmosfir keterbukaan dan damai, tanpa rasa takut atas ancaman atau intimidasi," kata Buhari dilansir di Deutsche Welle, Sabtu (23/2).  

Namun beberapa jam setelah TPS dibuka, beberapa terduga pemberontak ekstremis Islam menyerang kota sebelah utara Nigeria, Geidam. Memaksa warga di sana untuk mengungsi. 

Sebanyak 73 kandidat bersaing dalam pemilihan presiden. Mantan presiden Nigeria Atiku Abubakar menjadi ancaman terbesar Buhari. Melalu media sosial Twitter Abubakar yang maju untuk PDP membuat pernyataan yang sama dengan Buhari. 

"Sabtu ini, suara untuk PDP menjadi suara Nigeria bekerja lagi, keluar dan pilih dan #Pertahankan Suara Anda," cuit Abubakar.

Kelompok militan Boko Haram sudah memperingatkan masyarakat Nigeria untuk tidak memilih. Kelompok tersebut dan cabang-cabang ISIS di Afrika Barat sudah melakukan serangan sporadis di negara bagian Borno. 

Kampanye pemilu tahun ini diwarnai serangkaian serangan mematikan di sebelah utara Nigeria. Serangan tersebut dilakukan oleh Boko Haram. Sejak awal bulan ini sudah 200 orang yang tewas dalam serangan-serangan tersebut.  

Ketua INEC Mahmood Yakubu mengatakan sebanyak 72,8 juta kartu dari 84 juta pemilih yang terdaftar sudah dikumpulkan. Pemenang harus berhasil mendapatkan 25 persen dukungan di dua pertiga dari 36 negara bagian Nigeria dan Ibu Kota Federal Abuja. Banyak masyarakat yang pulang dari pusat berdagangan seperti Lagos ke desa mereka untuk memilih. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement