Ahad 24 Feb 2019 13:13 WIB

Perpustakaan Az-Zahiriyah, Perpustakaan Kuno di Damaskus

Perpustakaan Az-Zahiriyah menyimpan manuskrip tua dan surat-surat tulisan tangan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Perpustakaan Az-Zahiriyah di Damaskus merupakan salah satu perpustakaan kuno yang paling terkenal di dunia. Perpustakaan ini mempunyai kekayaan budaya seperti buku-buku Arab kuno, manuskrip tua, dokumen, dan surat-surat tulisan tangan.

Perpustakaan ini merupakan mahakarya arsitektur unik di dunia Arab dan Islam. Az-Zahiriyah terletak di tengah-tengah pasar tertua, dan dekat dengan bangunan-bangunan bersejarah di kota tua Damaskus.Nama perpustakaan itu diambil dari pendirinya Al-Zaher Baibars.

Ide membangun perpustakaan itu memang datang dari ayahnya, tetapi dia meninggal sebelum bisa mencapainya.Dengan dekorasi, ukiran, dan tulisan di dinding bangunan serta pintu gerbang yang menyandang desain dan pola geometris menjadikan perpustakaan itu sebagai salah satu bangunan paling penting di Damaskus.

Bangunan kuno Damaskus yang indah ini menceritakan bab-bab dari sejarah peradaban Suriah dengan buku-buku, referensi, dan manuskrip berharga, yang beberapa di antaranya berusia 1000 tahun, menjadikannya salah satu perpustakaan Arab paling penting dan langka di dunia.

Direktur perpustakaan, Anwar Darwish mengatakan bahwa perpustakaan itu didirikan pada akhir abad ke-19 oleh Sheikh Taher al-Jazaeri untuk melestarikan manuskrip dan salinan tulisan tangan dari kerusakan.

“Sejumlah pejabat, cendekiawan dan penulis dari Suriah dan negara-negara Arab, termasuk Fakhri al-Baroudi, Khalil Mardam Bey, Muhammad Kurd Ali dan banyak lainnya, mendedikasikan perpustakaan mereka ke Perpustakaan Az-Zahiriyah untuk memperkaya dan menghargai perannya dalam melestarikan warisan” kata Darwish seperti dilansir Sana pada Ahad (24/2).

Darwish menunjukkan bahwa pengembangan pertama di perpustakaan terjadi pada 1950-an. Pada 2010 dipulihkan agar siap menerima dan menyimpan buku melalui sistem elektronik modern di mana ribuan buku diindeks secara digital untuk melayani kebutuhan para peneliti dan sarjana.

Kemudian, sejumlah perpustakaan disatukan ke Az-Zahiriyah seperti perpustakaan Madrasah al-O'mariyah, al-Khayateen (penjahit), as-Sulaymaniyah dan al-Awqaf dan lainnya.Isinya manuskrip dan buku langka di tingkat dunia Arab dan seluruh dunia, manuskrip ini dipindahkan ke Perpustakaan Nasional al-Assad di Damaskus karena dilengkapi dengan peralatan modern yang dapat melestarikannya.

Perpustakaan, sepanjang sejarahnya, dikenal dengan banyak nama seperti Dar (rumah) buku-buku berbahasa Arab, perpustakaan umum dan kemudian Dar buku-buku nasional

.Menurut Darwish, perpustakaan berisi lebih dari 100.000 judul dengan 13 bahasa berbeda sebagai referensi tambahan untuk sebuah majalah, dan ruang untuk para peneliti. Perpustakaan terletak di sebelah utara Masjid Umayyah ini menjadi saksi beberapa tahap pemulihan dalam kerjasama antara Republik Arab Suriah dan Republik Kazakhstan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement