Ahad 24 Feb 2019 18:18 WIB

Pemuda Muhammadiyah DIY Gelar Musyawarah Wilayah

Muswil merupakan proses reorganisasi untuk membangun sinergitas gerakan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pembukaan Musyawarah Wilayah XVI Pemuda Muhammadiyah DIY di SD Muhammadiyah Condongcatur.
Foto: Wahyu Suryana.
Pembukaan Musyawarah Wilayah XVI Pemuda Muhammadiyah DIY di SD Muhammadiyah Condongcatur.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Musyawarah Wilayah XVI Pemuda Muhammadiyah DIY dibuka di SD Muhammadiyah Condongcatur, Sabtu (23/2) malam. Musywil kali ini mengangkat tema Menggembirakan Dakwah untuk Kemajuan Bangsa.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menilai, tema itu memang sangat dibutuhkan hari ini. Ia menekankan, gerakan dakwah Muhammadiyah harus bisa menggembirakan, dan itu harus dipahami para juru dakwah Muhammadiyah.

Selain itu, ia menerangkan, musyawarah wilayah merupakan proses reorganisasi yang harapannya membangun sinergitas gerakan. Karenanya, ini jadi momentum penting menguatkan lagi dakwah yang menggembirakan.

Ia menjelaskan, dakwah menggembirakan itu sendiri memiliki sisi tidak bisa memaksakan pemahaman kepada orang lain sesegera mungkin dipahami. Sehingga,

juru dakwah wajib memahami kultur terlebih dulu.

"Dakwah dilakukan dengan pelan-pelan, nanti biarkan kesadaran ditentukan Tuhan, kita cuma sebagai khalifah fil ardhi," kata Cak Nanto.

Bagi Nanto, itu dakwah menggembirakan itu sendiri bukanlah arah baru, melainkan arah lama yang diperkuat sebagai kebutuhan. Maka itu, harus dilakukan pendakwah Muhammadiyah, ditingkatkan dan lebih banyak ditebarkan ke masyarakat.

Melalui itu, diharapkan nilai-nilai Islam yang dibawa melalui Muhammadiyah bisa dipahami semua orang. Muhammadiyah, lanjut Nanto, hadir untuk menjadi penengah atau wasathiyah, dan nilai itu yang harus dibawa. "Jadi, bukan kepentingan politik yang ditekankan," ujar Nanto.

Ketua Pimpinan Wilayah Pemudah Muhammadiyah DIY, Iwan Setiawan menuturkan, Pemuda Muhammadiyah DIY harus pula menjadi pelopor menciptakan pemilu damai dan antihoaks. Serta, mengajak seluruh elemennya menjadi pelopor perdamaian.

Ia menilai, Pemuda Muhammadiyah tidak boleh terpengaruh dengan berbagai isu perpecahan yang disebarkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Utamanya, yang semakin deras terjadi jelang Pemilu 2019.

"Perbedaan pandangan politik hal yang lumrah dalam proses demokrasi, dibutuhkan peran Pemuda Muhammadiyah menjaga persatuan di tengah-tengah perbedaan pandangan politik," kata Iwan.

Ia menambahkan, Pemuda Muhammadiyah dapat pula berperan mengajak para pemilih pemula memberikan suara sesuai hati nurani. Sehingga, bukan hanya tidak golput, mereka tidak salah dalam menggunakan hak pilih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement