REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Setidaknya 20 warga sipil Suriah tewas akibat ledakan ranjau darat di Provinsi Hama, Ahad (24/2). Ranjau tersebut diyakini dipasang oleh milisi ISIS.
Kantor berita Suriah, Syrian Arab News Agency (SANA) melaporkan, ledakan terjadi ketika sebuah kendaraan yang membawa kelompok pekerja melindas ranjau darat. Insiden tersebut seketika menewaskan para penumpang.
Menurut SANA, jenazah mereka segera dibawa ke rumah sakit setempat. Tak dilaporkan apakah terdapat korban luka akibat insiden itu.
Hama merupakan salah satu wilayah di Suriah yang pernah dikuasai ISIS dan milisi pemberontak lainnya. Pada 2017, puluhan ribu warga di sana mengungsi akibat sengitnya pertempuran antara pasukan pemerintah melawan ISIS dan milisi pemberontak.
Tahun lalu, warga Suriah yang tinggal di Hama juga terpaksa mengungsi. Mereka menyelamatkan diri karena pasukan Suriah, dibantu Rusia, ingin melancarkan serangan besar-besaran ke Provinsi Idlib. Kala itu Idlib menjadi daerah terakhir yang dikuasai milisi pemberontak.
Mereka yang mengungsi khawatir serangan akan meluas dan berimbas ke Hama. Saat ini, Suriah hampir terbebas dari cengkeraman ISIS dan milisi pemberontak.
Milisi ISIS telah terdesak di Baghuz, yakni wilayah perbatasan Suriah dengan Irak. Namun ISIS masih belum bisa dikalahkan karena melindungi dirinya dengan perisai manusia.