Ahad 24 Feb 2019 20:32 WIB

Prabowo Didampingi Rachmawati Kunjungi Ponpes Shiddiqiah

Prabowo berkunjung ke ponpes bukan untuk kampanye, melainkan silaturahim.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Dialog Kebangsaan Prabowo. Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menghadiri Dialog Kebangsaan di GOR Kota Mojokerto, Jawa Timur, Ahad (24/2/2019).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Dialog Kebangsaan Prabowo. Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menghadiri Dialog Kebangsaan di GOR Kota Mojokerto, Jawa Timur, Ahad (24/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengunjungi Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiah di Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur, Ahad (24/2). Prabowo yang didampingi putri presiden pertama RI, Rachmawati Soekarnoputri, langsung disambut pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiah, KH Muhammad Muchtar Mu’thi.

"Alhamdulillah kita bisa bersilahturahmi di Pesantren Shiddiqiah. Mudah-mudahan kita menjadi umat yang selamat dunia akhirat. Kita melakukan ibadah pada siang hari ini yakni ibadah Silahturahmi," kata wakil pengasuh Pondok pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiah, Shofwatul Ummah dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (24/2).

Rachmawati dalam pidatonya mengungkapkan dirinya sudah sangat lama ingin berkunjung dan bertemu dengan Kyai Muhammad Muchtar Mu’thi di Ponpes Shiddiqiah. Sebab, Rektor Universitas Bung Karno Soenarto Sardiatmodjo merupakan murid dari Kyai Muchtar.

"Saya mendengar bahwa pimpinan Ponpes ini seorang muslim patriotik nasionalis. Dan terlebih lagi beliau paham sekali ajaran Bung Karno," kata wakil ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu.

Sementara itu Prabowo mengungkapkan rasa terima kepada keluarga besar Pondok Pesantren Shiddiqiah atas sambutan yang diberikan kepadanya beserta rombongan. Prabowo menegaskan kedatangan dirinya bukanlah untuk meminta dukungan lantaran tidak diperkenankan menurut aturan KPU.

"Karena itu saya akan patuh dan taat kepada aturan. Saya tidak boleh kampanye karena itu saya datang ke sini tidak minta dukungan dari pesantren ini, para ulama saya memandang sebagai guru, para Kiyai guru besar, karena itu janganlah kita menarik-menarik guru-guru besar kita untuk kepentingan politik praktis, saya memandang Kiyai dan ulama milik semua golongan dan Pesantren ini adalah milik semua golongan," kata dia.

Kendati demikian, mantan Danjen Kopassus tersebut berharap perjuangannya saat ini mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Namun, Prabowo membantah dirinya melanggar aturan yang tidak memperbolehkan kampanye di pondok pesantren.

"Meski saya tidak meminta dukungan, tetapi dalam hati saya yang paling dalam saya berharap dukungan boleh dong. Tolong di catat baik-baik ya saya tidak minta dukungan tetapi hanya berharap, semoga perjuangan kita di ridhoi Allah SWT," katanya menjelaskan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement