Ahad 24 Feb 2019 23:30 WIB

Pemprov Lampung Janji Perbaiki Kapal Nelayan

Nelayan Lampung masih banyak yang menganggur pascatsunami.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Satria K Yudha
Nelayan pesisir selatan Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, sudah sebulan lebih tak kunjung melaut karena kapal dan alat tangkap ikan rusak diterjang tsunami Selat Sunda, akhir tahun lalu.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Nelayan pesisir selatan Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, sudah sebulan lebih tak kunjung melaut karena kapal dan alat tangkap ikan rusak diterjang tsunami Selat Sunda, akhir tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berjanji membantu memperbaiki kapal dan perahu nelayan korban bencana tsunami Selat Sunda di pesisir selatan Kabupaten Lampung Selatan. Perbaikan kapal-kapal nelayan yang rusak akan masuk dalam anggaran mendatang.

Kepala Bagian Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung Heriyansyah menyatakan, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo sejak dari awal bencana gelombang tsunami yang melanda pesisir Lampung pada 22 Desember 2019, menyatakan akan meringankan korban terdampak tsunami. “Gubernur menyatakan akan membantu nelayan perbaiki kapal-kapalnya yang rusak,” kata Heriyansyah di Bandar Lampung, Ahad (24/2).

Ia mengatakan perbaikan perahu dan kapal nelayan yang rusak dan hancur tersebut akan dibicarakan lebih lanjut dalam rapat koordinasi yang digelar Pemprov LampungSetelah rapat, baru dapat diputuskan biaya anggaran perbaikan kapal dan perahu nelayan berdasarkan data dan keterangan pihak terkait.

Menurut dia, gubernur memerhatikan nasib nelayan yang sampai saat ini belum bisa kembali melaut karena kapalnya rusak. Kata dia, para nelayan sudah lebih dua bulan menganggur.

Mulyadi (39 tahun), warga Desa Air Panas, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, merupakan salah satu nelayan yang kini tak memiliki pekerjaan.  “Saya masih mengungsi ke rumah saudara. Rumah saya rusak, peralatan penyimpan ikan hancur, kapal sama alat tangkap ikan juga hancur. Saya belum bisa melaut lagi,” kata Mulyadi kepada Republika

Nyaris semua nelayan di pesisir selatan Kabupaten Lampung Selatan senasib dengannya. Gelombang tsunami Selat Sunda yang menerjang pemukiman penduduk di bibir pesisir selatan juga membuat para nelayan lainnya yang bermukim di Kecamatan Kalianda dan Rajabasa belum bisa melaut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement