Senin 25 Feb 2019 08:34 WIB

Mengapa Haji Agus Salim Digelari 'the Grand Old Man'? (2)

Haji Agus Salim dipuji Presiden Sukarno atas kemampuan diplomasinya

Red: Hasanul Rizqa
(ilustrasi) Haji Agus Salim (kanan) dan Sukarno
Foto: tangkapan layar e-paper Republika
(ilustrasi) Haji Agus Salim (kanan) dan Sukarno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesudah utusan Liga Arab melawat Yogyakarta pada 15 Maret 1947, pemerintah lantas mengutus Haji Agus Salim ke sejumlah negara Arab.

Misinya tidak hanya kunjungan balasan atas kedatangan konsul jenderal Mesir di Bombay (India) itu, tetapi juga mendapatkan pengakuan resmi negara-negara Arab atas Indonesia. Sebelumnya, pada 18 November 1946 Liga Arab sudah menunjukkan itikad baik untuk mengakui eksistensi RI.

Baca Juga

Pada 23 Maret 1947, Mesir menjadi negara pertama yang mengakui secara de jure RI. Langkah tersebut lalu diikuti negara-negara Arab lainnya, seperti Lebanon, Suriah, Irak, Arab Saudi, dan Yaman.

Misi Haji Agus Salim dan tim tidak berhenti di sana. Menteri luar negeri RI itu kemudian terbang ke New York, Amerika Serikat, pada 10 Agustus 1947.