Senin 25 Feb 2019 20:10 WIB

Hadapi Panen Raya Jagung, Kapasitas Dryer Perlu Diperhatikan

pembagian alat pengering jagung harus disertai pembinaan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Petani panen jagung jenis hybrida di Desa Penaguan, Pamekasan, Jawa Timur, Ahad (24/2).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Petani panen jagung jenis hybrida di Desa Penaguan, Pamekasan, Jawa Timur, Ahad (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN – Menghadapi musim panen jagung di iklim penghujan seperti sekarang, pemerintah dinilai perlu memperhatikan kapasitas alat pengering (dryer) yang dimiliki petani. Ketua Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman menyarankan pemerintah tak hanya fokus membagi-bagikan alat pengering saja.

“Membagikan dryer itu katakanlah memang diperlukan petani, tapi jangan hanya berhenti di situ,” kata Sudirman saat dihubungi Republika.co.id, Senin (25/2).

Baca Juga

Menurut dia, sejak periode pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembagian dryer kepada petani tidak dibarengi dengan pembinaan serta pengelolaan manajemen. Sehingga jika terjadi kerusakan pada dryer yang diberikan itu, petani tak tahu harus melakukan apa.

Dia menyarankan pemerintah membangun sistem pembinaan yang baik di tingkat koperasi dan badan usaha milik desa (bumdes). Hal itu agar dryer yang dibagikan pemerintah tak rusak dan dapat dimanfaatkan penggunaannya dengan baik.