Selasa 26 Feb 2019 04:46 WIB

TNI Jamin Pemilu Bisa Dilakukan di Nduga

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat menyatakan akan memboikot pemilu

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nidia Zuraya
Pemilukada
Foto: Yusran Uccang/Antara
Pemilukada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Infanteri Dax Sianturi menyebutkan, belum ada laporan terkait baku tembak yang terjadi di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Ia juga menyatakan, pihaknya menjamin pemilu tetap bisa dilakukan di Nduga.

"Belum ada laporan dari jajaran kami yang di Mapenduma tentang adanya kontak tembak," ujar Dax saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkat, Senin (25/2) sore.

Terkait pemboikotan pemilu, Dax mengatakan, wajar jika kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) mengatakan akan memboikot pemilu. Itu karena mereka yang tergabung ke dalam KKSB sedang dalam pengejaran pihak keamanan dan tidak mungkin bisa ikut mencoblos. Ia juga menjamin, pemilu dapat dilakukan di Nduga.

"Kita jamin pemilu tetap bisa dilakukan di Kabupaten Nduga," jelas Dax.

Sebelimnya, pihak yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau dikenal juga dengan TPN/OPM mengklaim adanya kontak tembak yang terjadi di Mapenduma, Nduga, Papua, sejak Sabtu (23/2) hingga Ahad (25/2). Selain itu, TPNPB juga menyatakan akan memboikot pemilu.

"Perang anara TPNPB dengan militer Indonesia sedang berlansung di Distrik Mapenduma, Nduga Papua, sejak tanggal 23 Februari 2019 hingga tanggal 25 Februari 2019," ujar Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom, dalam lansiran yang diterima Republika, Senin (25/2).

Menurut Sebby, kontak senjata antara TPNPB dan TNI terjadi sejak pagi hingga sore selama dua hari di Distrik Mapenduma. Pada Sabtu, kata dia, TPNPB sempat mebembak helikopter milik TNI dan mengenai badan helikopter.

"Kontak senjata berlanjut hingga pagi tanggal 24 Februari 2019 dan berlanjut terus sampai pukul dua siang," ungkap Sebby.

Sebby juga mengatakan, helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) telah melakukan penurunan pasukan militer melalui udara di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Menurut laporan, sambung dia, helikopter milik TNI telah mendarat di lapangan terbang Yigi dengan membawa pasukan tambahan militer Indonesia.

"TPNPB sudah ambil posisi di medan pereang dan siap tempur untuk lawan militer dan polisi kolonial Indonesia di wilayah itu," katanya.

Ia pun menyampaikan, TPNPB akan berperang mulai hari ini hingga pemilu dilaksanakan di 32 distrik yang ada di wilayah Nduga. Pemilu, kata dia, akan TPNPB boikot pelaksanaannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement