Selasa 26 Feb 2019 09:13 WIB

Kiai Maruf: Tiga Kartu Baru Lengkapi Kartu yang Sudah Ada

Kiai Ma'ruf mengatakan ketiga kartu akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ratna Puspita
Kunjungan Cawapres: Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin saat mengunjungi Ponpes Babakan Ciwaringin di Cirebon pada Senin, (25/12). Kunjungan Ma'ruf dalam rangka safari di Jabar.
Foto: Dok TKN
Kunjungan Cawapres: Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin saat mengunjungi Ponpes Babakan Ciwaringin di Cirebon pada Senin, (25/12). Kunjungan Ma'ruf dalam rangka safari di Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menanggapi rencana penerbitan tiga kartu yang diutarakan oleh Joko Widodo pada Konvensi Rakyat akhir pekan lalu. Menurutnya, kehadiran ketiga kartu tersebut menjadi pelengkap bagi kartu lainnya.

Ketiga kartu baru itu, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Indonesia Pra Kerja dan Kartu Sembako. Sebelumnya, Jokowi sudah meluncurkan KIP, Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS yang diluncurkan pada 3 November 2014 atau tidak lama setelah pelantikan sebagai presiden.

"Ketiga kartu baru jadi kelengkapan kartu yang sebelumnya sudah ada," kata Kiai Ma'ruf saat berbincang dengan media dalam lawatannya di Kuningan pada Selasa, (26/2).

Kiai Ma'ruf merasa wajar bila peluncuran ketiga kartu dilakukan baru-baru ini. Sebab, pemerintahan Jokowi mesti lebih dulu fokus pada KIP dan KIS. "Kenapa itu tidak disekaliguskan? karena harus bertahap," ujarnya.

Ia memantau pelaksanaan KIP dan KIS tidak mudah di lapangan. Terdapat berbagai tantangan untuk diselesaikan pemerintah.

Karena itu peluncuran KIS dan KIP tak bisa bersamaan dengan ketiga kartu baru. "Pelaksanannya tidak mudah untuk bagaimana mengaplikasikan program lebih tepat. Ketika kartu sebelumnya hampir sempurna baru ditambah lagi," ucapnya.

Ia mendukung realisasi dari ketiga kartu baru yang diwacanakan Jokowi. Menurutnya, ketiga kartu akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Apalagi, negara wajib pengambil peran terhadap kesejahteraan rakyatnya semenjak lahir hingga liang lahat. "Harus ada program terus nyambung. Pemberian gizi dari kecil sampai meninggal nanti. Ini demi SDM Indonesia untuk indonesia maju," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement